Fenomena MJO Berada di Samudera Hindia, Picu Kondisi Cuaca di Bali

 Fenomena MJO Berada di Samudera Hindia, Picu Kondisi Cuaca di Bali

MANGUPURA – baliprawara.com

Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yang merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis, saat ini berada di Fase 3 (Indian Ocean/Sanydrra Hindia). Kondisi ini berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Barat.

Hal ini juga turut berkontribusi terhadap kondisi cuaca di wilayah Bali. Yang mana, untuk suhu muka laut di sekitar wilayah Bali, umumnya berkisar antara 26 – 29°C. Massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 meter).

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, mengatakan, untuk kondisi cuaca secara umumnya berawan dan berpotensi terjadi hujan di sebagian besar wilayah Bali. Ini juga dibarengi dengan kondisi angin yang umumnya bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 4 – 30 Km/Jam.

“Sementara, untuk tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.25 – 1.25 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 0.75 – 2 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.5 – 1.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.5 – 1.5 meter,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu 26 Januari 2025.

Dengan kondisi ini, pihaknya menghimbau masyarakat agar tetap waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat, serta ketinggian gelombang laut mencapai 2.0 meter di Perairan Selatan Bali.

“Imbauan BMKG kepada masyarakat antara lain, agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Masyarakat umum, Nelayan dan Pelaku Kegiatan Wisata Bahari mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin di perairan selatan Bali,” terangnya. (MBP)

See also  Unud Terima Kunjungan Ketua DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur

 

redaksi

Related post