Festival Bahari “Jaladhi Vistara”, Konservasi Terumbu Karang, Gairahkan Literasi Pesisir Bali Utara

 Festival Bahari “Jaladhi Vistara”, Konservasi Terumbu Karang, Gairahkan Literasi Pesisir Bali Utara

FESTIVAL BAHARI – Suasana jumpa pers pelaksanaan Festival Bahari, Senin (20/10) di Denpasar.

DENPASAR – baliprawara.com
‎Laut memiliki fungsi strategis bagi umat manusia. Selain sumber oksigen, laut juga penyedia protein yang melimpah.  Karena itu, laut termasuk terumbu karang di dalamnya, penting dilestarikan. Melalui
‎Festival Bahari bertajuk “Jaladhi Vistara” (Samudera Luas), 25-27 Oktober 2025, di Bondalem, Tejakula, Buleleng, diharapkan terumbu karang makin terjaga kelestariannya.

‎”Festival Bahari yang baru pertama kali ini merupakan respons atas upaya masyarakat Bondalem melakukan konservasi terhadap terumbu karang sejak 2008 lalu. Festival ini diselenggarakan berkaitan dengan momentum perayaan Tumpek Wariga yang merupakan laku ritual umat  dalam menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan. Demikian juga terumbu karang  yang keberadaannya amat penting bagi biota laut, perlu terus dilestarikan, ” kata Ngurah Paramartha, penggagas Festival Bahari, Senin (20/10/2025).

‎Dikatakan, dalam festival ini selain ada agenda konservasi terumbu karang, juga ada upaya menggairahkan literasi pesisir Bali Utara dan kontes fotografi bawah laut. Penenggelaman patung Buddha, fishdome dan spider, merupakan salah satu kegiatan dalam upaya konservasi terumbu karang. Sekitar 30 fotografer Bali dan luar Bali akan terlihat dalam kontes foto bawah laut, untuk mengabarkan pertumbuhan dan keindahan terumbu karang.

‎Nyoman Sugiarta dari Bondalem Eco Dive–yang mendedikasikan hidupnya untuk pelestarian terumbu karang–menyampaikan, dirinya terpanggil melakukan upaya pelestarian terumbu karang untuk mengembalikan kondisinya seperti dulu. Sebab, keberadaan terumbu karang di pesisir Pantai Bondalem sempat rusak karena diambil untuk pembuatan kapur sirih dan kegiatan pencarian ikan hias.

‎Putu Eka Mahardika, Tim Pokja Gubernur Bali menyampaikan, pemerintah hadir untuk mendukung kegiatan festival dalam upaya menggugah masyarakat mengkonservasi terumbu karang, seperti yang dilakukan masyarakat Bondalem. Pihaknya menyambut baik kegiatan yang akan melahirkan literasi pesisir Bali Utara dan upaya perbaikan ekosistem terus menerus, yang bonusnya terbuka peluang ekonomi dari aktivitas wisata bahari. 

‎Sementara itu, pembuat desain logo Festival Bahari, Benito Lopulalan, menyampaikan, gambar pohon kehidupan dihadirkan dalam logo,  sebagai penanda bahwa terumbu karang adalah tumbuhan laut yang berperan vital untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Keberadaannya penting dijaga kelestariannya. Selama ini oksigen yang kita hirup, sebenarnya juga bersumber dari laut. Selain sumber oksigen, laut juga penyedia protein. 

‎Ketut Sarjana Putra, ahli konservasi yang juga Wakil Presiden Conservation International Indonesia
‎menyampaikan, ombak laut di pesisir Bali Utara relatif tenang, sehingga terumbu karang yang tumbuh hampir satu klaster masif. Tetapi sekali punah, susah direcovery. Karena itu upaya konservasi penting dilakukan, seperti yang dilakukan masyarakat Bondalem.  Beda di pesisir selatan Bali yang ombaknya besar, menghasilkan pertumbuhan terumbu karang yang bercabang.

‎Dikatakan, upaya konservasi yang dilakukan masyarakat Bondalem membuahkan hasil. Terumbu karang lestari, biota laut pun bermunculan. Terumbu karang merupakan rumah bagi jutaan spesies ikan.
‎Menurutnya, kegiatan seperti ini patut dibanggakan.  Di belahan dunia tidak banyak yang memikirkan ini.

‎Sementara itu, Festival Bahari ini didukung Pemprov Bali, Desa Adat Bondalem, Bondalem Eco Dive, Pokmaswas Pantai Bondalem dan instansi lainnya.  (MBP2)




See also  Tambahan 14 Positif Covid-19 di Bali Akibat Imported Case dan Transmisi Local

Redaksi

Related post