FIJI Bela Diri Ala Jepang, Kini Mulai Digemari di Bali

 FIJI Bela Diri Ala Jepang, Kini Mulai Digemari di Bali

Para Pendiri Ishikawaryu Ju-Jutsu Indonesia (FIJI). (ist)

DENPASAR – baliprawara.com

Bela diri  Firman  Ishikawaryu Ju-Jitsu Indonesia (FIJI), merupakan salah satu perkumpulan ilmu seni beladiri ala Jepang, di Indonesia, saat ini sedang berkembang dan digemari di Bali. FIJI yang sebelumnya sudah berkembang di Jakarta dan daerah di Pulau Jawa, menampung ratusan Jujutsun ( murid) dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja,  dewasa, maupun instansi.

Di bawah naungan pendiri Ir. Mulatuana Baginda Herman Soaloon Hutapea, Mansur Sakiman, Wisnu Widodo, Hery Setiawan ,Robin Douglas Hutagaol dan Ferry Zulfikar, kini FIJI ingin merambah dan mengembangkan beladiri ini hingga ke Bali.

Ju Jutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan tenaga lawan atau yang sering disebut “Yawara-gi” atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel. Di mana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan saja, melainkan dengan cara menghindar, mengelak, meneruskan tenaga lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan atau menjatuhkan lawan.

Dari seni beladiri Ju Jutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang. Teknik-teknik Ju-Jutsu pada garis besarnya terdiri atas Atemi Waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), Kansetsu Waza/Gyakudori (mengunci persendian lawan) dan NageWaza (menjatuhkan lawan dengan cara membanting atau melempar). Setiap aliran Ju-Jutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik di atas.

Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).

Untuk mengembalikan ilmu beladiri Ju- Jutsu kemarwahnya yaitu kembali ke akar lama dimana terdapat kumpulan teknik lama dan juga tehnik yang baru.  Dan hal ini ada pada Perkumpulan beladiri Ju-Jutsu Bantaran Angin, sehingga pada 8 Maret 2022  lalu beberapa Ju-jutsan  berkumpul, yang mana mempunyai satu pemikiran dan tujuan yang sama, mereka membentuk sebuah perkumpulan Ju Jutsu FIJI.

See also  Dengan Layanan GoSend, Gojek Permudah Warga Denpasar dan Badung Urus Dokumen Kependudukan 

Perkumpulan Beladiri Ju-Jutsu FIJI ini kini sudah membuka Dojo di Pulau Bali. Berkembangnya FIJI ini, tak lepas dari kepemimpinan Ir. Mulatuana Baginda Herman Soaloon Hutapea atau sering disapa Bang Herman, yang juga merupakan keturunan langsung pendiri Ju Jutsu di Indonesia yaitu Drs. Firman Sitompul.

Pendiri FIJI Ju Jutsu sekaligus Ketua Dewan Guru Fiji Dojo Bali, Wisnu Widodo  ditemui disela kunjungannya ke Pulau Dewata, Minggu 4 Agustus 2024,  mengungkapkan, dirinya sendiri sudah lama menekuni beladiri dan sempat melanglang buana mengajar ke beberapa daerah di tanah air. Berkat pengalaman panjang melakoni beladiri diri ini, ia pernah didapuk mengabdikan diri  di Ju-Jutsu pada pengabdian Dikjur Beladiri Polri di Balikpapan.

Segudang pengalaman dan prestasi menjadikan dirinya dipercaya untuk melatih di FIJI pusat dan  mengembangkan beladiri ini di beberapa daerah di Jawa. Tak sedikit para Jujutsan tertarik dengan teknik-teknik dari beladiri FIJI. Tak kalah menarik, banyak instansi juga ingin mendalami beladiri ini dalam menjalankan tugas seperti security maupun petugas keamanan.

Kata dia, keunggulan dari beladiri Ju Jutsu pada karakter kuncian, disamping juga ada banyak teknik sport, dan pematahan titik kelemahan tubuh manusia. Teknik ini sangat mudah dan cepat untuk melumpuhkan lawan. “Ini yang disukai dari Ju Jutsu, tekniknya mudah diterapkan, cepat melumpuhkan lawan,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, ada pula teknik pukulan, tangkisan, maupun pernapasan  tenaga dalam. Tak kalah menarik ada juga penggunaan senjata, seperti tongkat, jare jutsu, pedang atau samurai, maupun teknik senjata rahasia.

See also  Requesting Medical Assistance, Basarnas Bali Rushing to Help The Captain of A Liberian-Flagged Ship

“Kami tertarik membuka Ju Jutsu di Bali karena Bali adalah menjadi perhatian dunia. Dunia internasional mengakui Bali. Maka tidak salah beladiri ini dikembangkan di Bali. Jika ada wisatawan yang tertarik untuk menekuni ini juga bisa bergabung,” ungkapnya.

Ketua Fiji Dojo Bali Hery Setiawan menambahkan,  FIJI Bali membuka kelas reguler, privat, maupun Ju Jutsu healing, dan corporate untuk semua kalangan, baik untuk anak-anak, remaja, maupun dewasa. “Materinya nanti menyesuaikan antara anak-anak, remaja dan dewasa akan berbeda tergantung tingkatannya nanti,” ungkapnya didampingi Sekjend Fiji Dojo Bali, Romanica Anggela.

Hery Setiawan menjabarkan sedikitnya ada beberapa teknik yang diberikan dalam FIJI Ju Jutsu diantaranya; Teknik Pukulan (Shuto Ricki), Teknik Tangkisan (Uke-waza), Teknik Tendangan (Geri-waza), Teknik Lemparan/ Bantingan (Nage-waza), Teknik Jatuhan (Ukemi Waza), Teknik Kelemahan Tubuh (Kyuso), Teknik Kuncian (Katame-waza), Teknik Self Defence (Goshin-jutsu), Teknik Pernafasan (Qi-waza), Beladiri POLRI, dan Teknik Mempergunakan Senjata.

Pihaknya mengajak semua kalangan di Bali untuk bergabung di FIJI, mengingat beladiri bukan seperti berkelahi untuk mengalahkan lawan. Namun, disini ada teknik-teknik yang mudah dilakukan untuk menyelamatkan diri dari ancaman atau lawan. “Kami mengajar secara ramah, kami mencoba memberikan teknik sesuai usia dan menyenangkan,” imbuhnya.

Untuk pendaftaran, lanjutnya, FIJI dibuka di beberapa kabupaten di Bali seperti daerah Ubud, Gianyar, Badung, dan Tabanan. Untuk  lebih jelasnya jika mau bergabung bisa langsung ke sekretariat  FIJI Dojo Bali yang beralamat di Griya Jadi Asri No.123, 081808889028, Banjar Jadi Pisah, Desa Jadi, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Dalam kesempatan sama Ni Made Desi Ratnasari salah satu murid Ju Jutsu asal Tabanan, mengungkapkan, ketertarikannya dengan dunia beladiri dilakoni sejak kecil dengan berbagai pengalaman lintas beladiri. Hanya saja, kini fokus pada beladiri Ju Justu karena gerakannya mudah diterapkan dan sangat bermanfaat untuk menjaga diri.

See also  Jelang Pilkada, Nasdem Bali Rapatkan Barisan

Sebagai orang lapangan, lanjutnya, beladiri sangat penting untuk menjaga diri dari kemungkinan-kemungkinan ancaman yang tidak terduga terjadi. “Dengan beladiri kita bisa menyelamatkan diri saat ada ancaman. Setidaknya kita tidak mati kutu atau menyerah begitu saja saat ada lawan atau ancaman. Dengan beladiri juga kita bisa melumpuhkan lawan tanpa melukai dengan teknik-teknik yang ada,” terangnya.

“Selain untuk menjaga diri dari bahaya lawan, beladiri juga mampu membugarkan tubuh. Dengan latihan yang rutin kita menjadi sehat. Pikiran cerdas dan sehat datang dari kondisi fisik yang sehat dan bugar,” sambung murid FIJI Kadek Chindy Budiartami.

Chindy sapaan akrab Chindy Budiartami, mengaku, meski sebagai perempuan perlindungan diri perlu dipersiapkan, mengingat segala bentuk ancaman bisa terjadi dan kapan saja tanpa kita sadari. “Menekuni Ju Jutsu ini dilakukan untuk mencari pengalaman baru dan teknik-teknik perlindungan yang simpel dan mudah dilakukan, ” pungkas dokter hewan jebolan Unud mengakhiri.  (MBP)

 

redaksi

Related post