Film Rahasia Rasa, Perayaan Kuliner dan Cinta, Gugah Anak Muda Menghargai Warisan Budaya Indonesia

Produser Film Arsa Linggih (tengah) didampingi para pemain Film Rahasia Rasa.
DENPASAR – baliprawara.com
Rumah produksi Anak Muda Jago dan Dapur Film, menggelar Special Screening film “Rahasia Rasa”, di TSM Bali XXI, Trans Studio Mall, Bali, Sabtu 15 Februari 2025. Film pertama dari Anak Muda Jago yang siap tayang di bioskop mulai 20 Februari 2025 ini, mempersembahkan perpaduan antara cinta, ambisi, dan rahasia kuliner Nusantara yang tak lekang oleh waktu.
Film ini mengisahkan perjalanan Ressa, seorang chef ambisius yang hidupnya berubah drastis setelah kehilangan indra pengecapnya pasca kecelakaan. Akhirnya indra pengecapnya kembali setelah dirinya bertemu kembali dengan Tika, sahabat masa kecil yang membawanya pada rahasia terbesar dalam dunia kuliner Nusantara.
Film ini bukan sekadar drama romantis, tetapi juga eksplorasi mendalam tentang bagaimana makanan menyimpan sejarah, emosi, dan bahkan jawaban atas pencarian jati diri.
Arsa Linggih, selaku produser, mengungkapkan, film ini mengandung pesan mendalam untuk masyarakat, terutama semua anak muda. Yang mana, setelah menonton film ini, anak muda diharapkan bisa menghargai warisan budaya indonesia, dan juga lebih memilih menu-menu indonesia.
Hal itu karena seperti diketahui, anak-anak muda saat ini lebih memilih masakan luar negeri. Sehingga masakan Indonesia justru kurang diminati. ”Ke depan kami berharap, anak muda bisa lebih menghargai lagi masakan dan kuliner khas Indonesia,” harapnya.
Menurut Arsa Linggih, produser Asli Bali ini, cerita dari film Rahasia Rasa jauh berbeda dengan film-film indonesia pada umumnya. Karena menurutnya, tujuan dari film ini adalah untuk memberikan pengalaman berbeda kepada penonton. “Di sini visi kami untuk terus bereksperimen membuat sesuatu yang baru, menghadirkan sebuah tontonan yang bisa menghasilkan pengalaman berbeda untuk penonton di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Jerome Kurnia, pemeran utama film ini, mengungkapkan tantangannya selama produksi. Menurutnya, memerankan peran Ressa, bukan hanya tentang akting, tapi juga belajar memahami dunia kuliner.
“Saya harus benar-benar belajar memasak dan memahami teknik seorang chef. Selain itu, mas Hanung sebagai sutradara juga totalitas saat pengerjaan film ini, sampai mengajak Gregory, seorang food stylist terkenal untuk mendampingi saya dan para cast, agar bisa memberikan yang terbaik untuk film ini. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan saya harap penonton bisa ikut merasakan perjalanan emosional Ressa,” kata Jerome didampingi para pemeran utama.

Turut hadir pada Special Screening tersebut Gubernur Bali terpilih Wayan Koster, Anggota DPR RI, Sumarjaya Linggih, Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya dan undangan lainnya. Termasuk juga dihadiri para pemain utama, Jerome Kurnia (Ressa), Nadya Arina (Tika), Valerie Thomas (Dinda), Ciccio Manassero (Alex), serta produser Arsa Linggih. Acara ini menjadi malam istimewa yang dipenuhi antusiasme dan rasa penasaran akan sebuah kisah yang tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggugah selera.
Sebagai informasi, Anak Muda Jago merupakan rumah produksi film yang didirikan oleh Arsa Linggih, seorang produser film layar lebar nasional pertama asli putra Bali. Dengan semangat menghadirkan sesuatu yang baru, Anak Muda Jago berkomitmen untuk memproduksi film-film berkonsep segar yang memberikan pengalaman unik bagi penonton.
Mengusung visi untuk menggugah semangat, keberanian, dan optimisme di industri kreatif Indonesia, Anak Muda Jago berani menerima tantangan untuk terus berinovasi tanpa batas. Dengan misi untuk mengangkat tema-tema film yang dekat dengan keseharian kita dan tentunya tetap mengedepankan kualitas, Anak Muda Jago berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi blantika film Indonesia.
Di kemudian hari, Anak Muda Jago tidak menutup kemungkinan untuk membawa karyanya ke berbagai festival mancanegara untuk menjadi representasi anak muda Indonesia yang karyanya dapat menginspirasi generasi muda secara global melalui cerita-cerita yang mewakili keanekaragaman budaya Indonesia.
Sementara, Dapur Films adalah rumah produksi film di Indonesia yang didirikan oleh Hanung Bramantyo, seorang sutradara kelahiran tahun 1975. Terbentuk dengan tujuan untuk menciptakan ruang bagi para penggiat film, baik sineas muda maupun yang sudah lama berkecimpung di industri, Dapur Films hadir sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan gairah dalam pembuatan film.
Misi kami adalah memproduksi karya-karya film yang artistik, menantang, dan unik, sekaligus menciptakan film berkualitas tinggi yang sukses secara komersial. Kami percaya bahwa film adalah media yang mampu melawan kebodohan dan ketidaktahuan, serta memiliki kekuatan untuk membawa perubahan positif.
Dapur Films juga berkomitmen untuk mendukung generasi baru pembuat film melalui lokakarya dan pengalaman langsung di dunia produksi. Kami terbuka bagi siapa saja yang memiliki semangat untuk belajar dan berkembang dalam industri film Indonesia. Dengan tim tutor profesional dari berbagai bidang perfilman, lokakarya kami membimbing calon pembuat film, mulai dari sutradara, penulis, editor, produser, hingga aktor, untuk menciptakan karya independen maupun komersial.
Beberapa proyek yang telah kami hasilkan antara lain “Ipar Adalah Maut,” “Tuhan Izinkan Aku Berdosa,” hingga “Just Mom.” Dengan rekam jejak ini, Dapur Films terus berusaha menjadi pionir dalam dunia perfilman Indonesia yang inovatif dan inspiratif. (MBP)