FKH Unud Sterilisasi Massal Hewan

 FKH Unud Sterilisasi Massal Hewan

TABANAN – baliprawara.com

Panitia World Veterinary Day Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana bersama Yayasan Seva Bhuana selenggarakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat sterilisasi anjing dan kucing lokal di Banjar Taman, Desa Gubug, Tabanan, Sabtu (23/04/2022).

Kegiatan ini merupakan rangkaian lanjutan dari kegiatan penyuluhan yang sudah dilakukan terlebih dahulu pada Minggu (17/04/2022) lalu. Kegiatan diawali dengan arahan singkat dari Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Seva Bhuana. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan dan penyerahan sertifikat penghargaan kepada Banjar Taman dan Yayasan Seva Bhuana dari pihak panitia WVD BEM FKH Unud 2022.

Antusiasme warga pun dapat dirasakan ketika banyaknya warga yang datang bahkan sebelum waktu registrasi dimulai. Tak mau ketinggalan, para warga pun sangat antusias ketika ditanyai mengenai kegiatan sterilisasi ini “Dapat informasinya dari flyer yang dibagikan panitia dan disebarkan juga informasinya oleh kelian banjar,” ungkap Wisnu selaku warga yang ikut kegiatan sterilisasi.

“Kami sangat senang dan welcome dengan kedatangan adik-adik yang mau melakukan kegiatan pengabdian di desa kami. Apalagi sudah lama sekali tidak ada kegiatan pengabdian disini,” tambah Gung Surya.

 

Tidak hanya Wisnu dan Gung Surya selaku perwakilan banjar pun turut serta memberikan tanggapannya terkait dengan kegiatan sterilisasi yang dilakukan. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi warga sekitar yang ingin hewan peliharaannya sehat. Ia juga mengungkapkan rasa bangga dan senangnya kepada teman-teman panitia yang mau untuk melakukan pengabdian.

See also  Jajaki Kerja Sama, FKH Unud Terima Kunjungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali

Selain diadakan kegiatan sterilisasi, disaat yang bersamaan Dinas Pertanian UPTD Puskeswan Tabanan turut serta melakukan vaksinasi massal secara gratis. Hal ini tentu saja menambah daya tarik dari kegiatan pengabdian yang dilakukan. Terlebih saat kegiatan penyuluhan, sebagian besar warga turut mempertanyakan apakah ada bentuk pengabdian lainnya, selain sterilisasi. Keseruan lainnya dirasakan oleh panitia yang diajak sebagai dog catcher untuk menangkap anjing liar yang ada disekitar banjar. Saat kegiatan sterilisasi berlangsung, sebagian panitia pun turut serta mengajak adik-adik kecil ataupun anak dari warga yang melakukan sterilisasi untuk mewarnai sebagai upaya preventif untuk mengalihkan perhatian mereka.

Dari data yang didapatkan, jumlah anjing dan kucing lokal yang berhasil disterilisasi adalah 42 ekor dengan rincian, yaitu 4 anjing jantan, 13 anjing betina, dan 6 kucing jantan, serta 9 kucing betina.

 Kegiatan sterilisasi pun ditutup dengan sesi makan dan foto bersama antara panitia, perwakilan banjar, dan pihak Yayasan Seva Bhuana. “Kami sangat terbuka jika nantinya adik-adik dan Yayasan Seva Bhuana mau kembali dan melakukan pengabdian lagi di desa ini,” tutup Gung Surya. (MBP/Unud.ac.id)

 

tim redaksi

Related post