Gelar Kuliah Umum, STP Mataram Gandeng Akademisi Unud Bahas Pariwisata Berkelanjutan

 Gelar Kuliah Umum, STP Mataram Gandeng Akademisi Unud Bahas Pariwisata Berkelanjutan

DENPASAR – baliprawara.com

Akademisi Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Dr. I Nyoman Sukma Arida, M.Si., didaulat sebagai pembicara dalam seminar dan kuliah umum bertajuk “Perencanaan dan Pengelolaan  Sumber Daya Menuju Pariwisata Berkelanjutan dan Berdaya Saing” yang digelar Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, Jumat 18 Februari 2022, melalui platform Zoom Meeting.

Kegiatan ini merupakan bentuk inisiatif STP Mataram, untuk mendorong diskursus terkait optimasi pengelolaan sumber daya dalam bingkai pariwisata berkelanjutan terutama untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat Lokal dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Tampak Ketua STP Mataram, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB hadir dalam kegiatan ini. Adapun pembicara utama dalam sesi ini antara lain Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., dan Dr. I Nyoman Sukma Arida, M. Si. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua STP Mataram Dr. Halus Mandala M. Hum.  

 

Dalam presentasinya, Sukma Arida menekankan, perlunya pelibatan masyarakat lokal dalam pembangunan pariwisata sejak perencanaan. “Secara konseptual, pariwisata berkelanjutan ini penekanannya adalah pada pemberdayaan masyarakat lokal. Masyarakat harus dilibatkan sejak awal, bahkan sejak perencanaan, karena biasanya kalau masyarakat tidak dilibatkan akan muncul resistensi atau penolakan seperti model-model kasus di Wadas kemarin. Kita tentu tidak ingin hal-hal itu terjadi,” katanya.

 

Terkait teknis gagasan yang akan diwujudkan, Sukma menyampaikan, dari pengalamannya sebagai NGO (Non Governmental Organization atau Lembaga Swadaya Masyarakat) sebelum masuk dunia akademisi. Jadi di teman-teman NGO itu ada teknik-teknik khusus bagaimana melakukan pendampingan kepada masyarakat, mengajak mereka berkomunikasi sehingga ada kesamaan persepsi dan keterbukaan sejak awal. “Diharapkan itu akan meminimalkan peluang konflik di kemudian hari, yang saya kira ini perlu dipertimbangkan,” jelasnya. (MBP/unud.ac.id)

See also  Libatkan Seniman Lokal, The Balinesia First Lu’au Jadi Daya Tarik Wisata Baru di Jimbaran

 

redaksi

Related post