Gelombang Tinggi di Selatan Bali Dipicu Tekanan Udara Tinggi di Perairan Barat Australia

Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana, menunjukkan peta cuaca di wilayah Bali.
MANGUPURA – baliprawara.com
Kondisi cuaca maritim untuk beberapa hari ke depan di wilayah perairan Bali Selatan, menurut Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar secara umum masih akan cerah berawan hingga berawan. Namun, gelombang tinggi tetap berpotensi terjadi, khususnya di kawasan wisata seperti Kuta, Seminyak, Legian, Pecatu, Jimbaran, hingga perairan Nusa Dua.
“Prakiraan tinggi gelombang berpotensi dalam kategori gelombang tinggi berkisar antara 2.5 hingga 4 meter di wilayah perairan selatan pulau Bali,” kata Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana, Rabu 6 Agustus 2025.
Wulan mengungkapkan bahwa, fenomena tekanan udara tinggi di perairan barat Australia, menjadi pemicu munculnya gelombang alun atau swell menjalar ke utara menuju perairan selatan Indonesia termasuk wilayah Bali. “Untuk wilayah perairan selatan Bali berdasarkan model gelombang BMKG menunjukan ada peningkatan tinggi gelombang laut di perairan selatan Bali, yang mencapai 4 meter atau kategori gelombang tinggi,” bebernya.
Kecepatan angin di sekitar wilayah tersebut juga terpantau cukup signifikan, dengan kecepatan maksimum mencapai 20 knot, yang dapat memperburuk kondisi gelombang di laut. Sementara menanggapi video viral air laut meluber hingga keluar wisata Water Blow kawasan The Nusa Dua, Wanda menjelaskan kalau berdasarkan model gelombang BMKG kondisi tinggi gelombang sekitar perairan kawasan nusa dua adalah 1 hingga 3,5 meter dan hal itu termasuk kategori tinggi.
Dengan kondisi cuaca seperti ini, BMKG mengimbau kepada seluruh pelaku transportasi laut dan wisata bahari terutama seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal penyebrangan, fast boat dan kapal-kapal kecil yang mungkin melakukan aktivitas di sekitar perairan selatan Bali untuk meningkatkan kewaspadaan. Tak hanya itu, masyarakat diimbau terutama nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar dapat mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali. (MBP)