Gema Ilmiah Sosial FP-Unwar, Lurah Peguyangan Minta FP-Unwar Bantu Petani Subak Sembung Atasi Hama
DENPASAR – baliprawara.com
Lurah Peguyangan, Denpasar, I Gede Arcana meminta Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) membantu petani Subak Sembung dalam mengatasi permasalahan pengendalian hama. Dimana para petani Subak Sembung saat ini mengalami kesulitan dalam mengendalikan hama kepiting, keong dan tikus. Permintaan tersebut disampaikan Arcana saat memberikan sambutan pada Pembukaan Acara Gema Ilmiah Sosial (GIS) FP-UNwar di Subak Sembung, Rabu, 14 Desember 2022.
“Kami sangat berharap bantuan dari Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa dalam mengatasi hama, salah satunya hama kepiting. Kendala utama disini adalah hama kepiting. Mohon dibantu cara mengatasi tanpa menggunakan zat kimia, tetapi menggunakan biopestisida,” kata Arcana.
FP-Unwar juga diharapkan membantu petani dalam memasarkan hasil pertanian, terutama saat panen padi. Apalagi Subak Sembung belum memiliki usaha koperasi yang dapat menampung produksi pertanian yang dihasilkan oleh petani. “Sering terjadi, padi baru menguning. Para tengkulak sudah ramai kesini,” ungkap Arcana.
Arcana mengaku memiliki rencana untuk membuat aturan desa dengan membuat kesepakatan dengan petani pemilik lahan dan pengurus subak untuk menjadikan Subak Sembung sebagai kawasan Subak Abadi. Langkah ini dilakukan dalam upaya mengantisipasi alih fungsi lahan subak menjadi peruntukkan lainnya. Apalagi saat ini luas lahan Subak Sembung hanya tersisa 103 ha.
Sebelumnya Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb menyatakan Fakultas pertanian siap membantu para petani Subak Sembung. Bantuan tersebut dapat dalam bidang perikanan, peternakan, pengolahan pangan maupun terkait agroteknologi,
Terkait dengan pelaksanaan GIS FP-Unwar di Subak Sembung, Sadguna menyatakan GIS merupakan wahana bagi mahasiswa pertanian untuk mengimplementasikan Tri Darma perguruan Tinggi. GIS menjadi kesempatan bagi mahasiswa mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di kampus dan sekaligus melakukan pengabdian kepada masyarakat.
“Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat melakukan pembelajaran lapangan. Mahasiswa dapat saja belajar dari google, tetapi mahasiswa tidak mendapatkan interaksi sosial dari google,” tegas Sadguna.
Sadguna berharap kegiatan GIS yang merupakan kegiatan rutin tahunan ini dapat membangun sinergi antara masyarakat dan perguruan tinggi. Kegiatan ini juga diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan intelektual mahasiswa dan membangun kemandirian mahasiswa, serta meningkatkan kemampuan interaksi mahasiswa. (MBP)