Gempabumi Tektonik M5,7 di Laut Bali, Diduga Merupakan Susulan dari Gempabumi Utama M7
DENPASAR – baliprawara.com
Wilayah Laut Bali, diguncang gempa tektonik, Sabtu 09 September 2023 pukul 07.06.16 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., mengatakan, gempabumi terletak pada koordinat 6.96° LS ; 116,52° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 160 km TimurLaut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Yang mana, pusat gempabumi ini, terletak pada kedalaman 511 km. “Gempabumi ini diduga merupakan susulan dari gempabumi utama M7,4 yang terjadi pada tanggal 29 Agustus 2023,” katanya melalui keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam (Deep Focus). Gempabumi ini diakibatkan adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal),” bebernya.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Denpasar, Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah dengan skala intensitas II-III MMI. Termasuk juga daerah Kuta dengan skala intensitas II MMI. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucapnya.
Hingga pukul 07.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (MBP)
