Gubernur Koster Akan Siapkan Perda Larangan Pendakian Gunung di Bali

Aktivitas pendakian di Gunung Agung, Karangasem, Bali. (ist)
DENPASAR – baliprawara.com
Para pecinta hiking atau mendaki gunung, kini tidak bisa leluasa melakukan pendakian gunung di Bali. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gubernur Bali Wayan Koster, akan melarang semua aktivitas pendakian, ditujukan kepada seluruh masyarakat umum termasuk wisatawan mancanegara. Upaya larangan tersebut dilakukan untuk mencegah pelanggaran pada kawasan yang disucikan termasuk keberadaan Gunung,
Jika merujuk pada Bhisama, menurut Gubernur Bali Wayan Koster, keberadaan Gunung adalah kawasan yang disucikan. Oleh karenanya, Pemerintah melarang kegiatan pendakian Gunung di Bali.
Dengan adanya larangan ini, Gunung tidak lagi dijadikan kegiatan berwisata. Tidak hanya Gunung Agung dan Gunung Batur menjadi kawasan suci, juga berlaku pada puluhan Gunung yang tersebar di beberapa Kabupaten di Bali. Larangan tersebut akan berlaku untuk 22 Gunung yang ada di Bali. “Bukan untuk kegiatan wisata. Sedang didata 22 gunung,” kata Koster, Rabu 31 Mei 2023, di Denpasar.
Lebih lanjut diaktakan, larangan pendakian ke Gunung, nantinya akan dimasukkan pada Perda (Peraturan Daerah) yang diberlakukan terhadap semua wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun dikecualikan jika ada ritual upacara atau penanganan bencana dan kegiatan khusus lainnya. “Kecuali ada kegiatan upakara, penanganan bencana juga kegiatan khusus lainnya,” ucapnya usai rapat koordinasi bersama Walikota/ Bupati se-Bali, di Kantor Gubernur Bali.
Diketahui sebelumnya rencana penetapan gunung sebagai kawasan suci telah disampaikan pada Januari 2023 lalu dalam rapat paripurna mengenai rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang dan wilayah Provinsi Bali tahun 2023-2043. Rencana penetapan kawasan suci disampaikan, menyusul munculnya sejumlah pelanggaran batas kesucian di kawasan Gunung, Danau, dan beberapa Pura di Bali. (MBP1)