GWK Cultural Park, Dukung Literasi Budaya Seni Tari Melalui Program “GWK ME.NARI”

 GWK Cultural Park, Dukung Literasi Budaya Seni Tari Melalui Program “GWK ME.NARI”

Sejumlah siswa mengikuti evaluasi setelah 3 minggu mengikuti pelatihan melalui program GWK Me.Nari. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

GWK Cultural Park, berupaya terus konsisten dalam mendukung pelestarian budaya Bali. Salah satunya dengan literasi budaya seni tari melalui program “GWK Me.Nari”. Program ini merupakan sebuah edukasi budaya seni tari Bali, yang ditujukan untuk siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di sekitar kawasan GWK Cultural Park. 

Adapun edukasi yang disiapkan adalah dalam bentuk pembelajaran menari bersama. Menariknya, kegiatan ini diselenggarakan tanpa dipungut biaya apapun. Para pelatih tari yang dihadirkan, merupakan penari tetap GWK lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. 

Program yang disambut positif oleh siswa, sekolah, maupun orang tua ini, telah diluncurkan pada akhir tahun 2023 lalu dan telah terdaftar lebih dari 300 siswa-siswi untuk mengikuti pembelajaran rutin yang berlangsung dari Senin hingga Jumat.

Berkolaborasi dengan Departemen Attraction & Event GWK, dimana setelah 3 minggu pelatihan, dilaksanakan evaluasi serta pemberian apresiasi berupa piala bagi peserta dengan nilai terbaik yang telah digelar, Minggu 11 Februari 2024. Sebanyak 118 siswi dan 41 siswa telah dinyatakan siap untuk mengikuti evaluasi Tari Wirayuda dan Tari Pendet. Makna dari Tari Wirayuda adalah siap dan berani berperang dalam membela tanah air dari ancaman musuh. Sedangkan Tari Pendet, ditujukan sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya Dewa di Bumi.

Dihadiri oleh lebih dari 400 orang, kegiatan evaluasi ini mendapatkan sambutan dan dukungan baik dari seluruh orang tua siswa/i serta seluruh pihak yang terlibat. 

“Tidak hanya melalui GWK Me.Nari, kami berupaya terus konsisten dalam mendukung pelestarian budaya Bali. Bahkan setelah program GWK Me.Nari ini, kami akan lanjutkan dengan program GWK Menabuh alat musik, salah satunya Gamelan Bali. Program tersebut akan lebih lagi melibatkan sekolah-sekolah dan semakin banyak juga nilai-nilai warisan budaya yang dapat kita rawat, pertahankan, dan lestarikan bersama,“ ujar Stefanus Yonathan Astayasa, Operation Director GWK Cultural Park.

See also  Hari Pelanggan Nasional, Seluruh Jajaran Manajemen GWK Cultural Park Ikut Layani Pengunjung

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, proses belajar menari ini justru menjadi daya tarik wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Bahkan terdapat beberapa turis dari Eropa seperti Jerman dan Belanda datang khusus ke GWK untuk menyaksikan pementasan belajar seni tari tersebut. Salah satu kegiatan rutin yang diadakan GWK setiap harinya adalah pementasan tari reguler di setiap jam. Pementasan reguler berupa 15 Pertunjukan Tari oleh Sanggar yang dimiliki GWK termasuk Tari Kecak yang dikolaborasikan dengan Ogoh-ogoh. (MBP)

 

redaksi

Related post