Hadir dengan Konsep Alam, NAD Coffee & Eatery Jadi Coffee Shop Populer Tujuan Anak Muda

 Hadir dengan Konsep Alam, NAD Coffee & Eatery Jadi Coffee Shop Populer Tujuan Anak Muda

Suasana kunjungan di NAD Coffee & Eatery, Jl. Pd. Batu Alam No.26, Batubulan, Gianyar, Bali.

GIANYAR – baliprawara.com

NAD Coffee & Eatery, yang menjadi coffee shop populer tujuan anak muda untuk menghabiskan waktunya, baik untuk bekerja ataupun sekedar kumpul bersama menikmati suasana alam. Namum, siapa sangka, NAD Coffee & Eatery, yang beralamat di  Jl. Pd. Batu Alam No.26, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, ternyata keberadaanya berawal dari kegemaran si pendiri, menonton berbagai siaran masak di kanal video online. Yang mana, Made Radya Kennard (14) atau sering disapa Nad, sangat terinspirasi dari tayangan-tayangan masak ini, dan akhirnya mewujudkan mimpinya, di tahun 2021.

Saat ini, Nad yang merupakan siswa SMPN 1 Denpasar ini, juga tengah fokus mendalami mimpinya menjadi chef profesional, dengan terjun langsung menghidangkan makanan yang dipesan oleh para pengunjung. Ketertarikan Nad menggeluti dunia memasak, memang sudah terlihat sejak kecil ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Yang mana, tak seperti kebanyakan siswa SD lainya yang menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk bermain diluar rumah, Nad justru menghabiskan sebagian waktunya untuk menonton siaran memasak di kanal video online lalu mempraktekan secara langsung dirumah. 

“Tertarik masak itu waktu saya kecil dari SD kira-kira umur antara 9-10 tahun. Awalnya saya menonton video lihat caranya memasak kemudian memasak jadi hobby. Ketika nonton, kayaknya gampang kalau dimasak, kemudian saya coba masak yah ternyata bisa masaknya dan beberapa orang saya minta cicipi ternyata ada yang bilang itu (masakannya) enak,” ungkap Nad saat ditemui di NAD Coffee & Eatery, belum lama ini.

Disamping mendapatkan inspirasi memasak dari video online, Nad juga banyak mendapatkan bimbingan dan arahan dari sang kakek yang juga merupakan seorang chef. Dari sang kakek lah Nad banyak mendapat inspirasi soal makanan dan cara mengolahnya, yang kemudian semakin membulatkan tekad dirinya untuk terus berkreasi menjadi chef profesional terbaik. 

See also  Kemendesa Dukung Pemberdayaan Potensi Desa Sebagai Sumber Pendapatan Bagi Masyarakat

“Sebetulnya saya juga banyak terinspirasi dari Kakek yang kebetulan seorang chef. Nah beliau inilah yang membimbing mengajari saya memasak. Pokoknya Kakek saya keren kali mengajari saya,” bebernya.

Sementara itu dikatakan, saat pandemi Covid-19 sejak 2020, yang menyebabkan aktivitas sekolah dilakukan secara Work From Home (WFH). Kondisi ini justru membuat Nad lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, dan intensitas memasaknya pun semakin banyak. 

“Waktu pandemi kan itu banyak dirumah karena sekolah libur. Jadi waktu itu saya banyak melakukan aktivitas memasak selain itu juga  banyak menonton video memasak. Biasanya saya suka nonton videonya chef-chef eropa, amerika, dan Indonesia,” terangnya.

Tidak hanya meningkatkan intensitas memasak, kesempatan WFH juga dimanfaatkan oleh Nad untuk memperdalam teknik mengolah makanan serta memahami jenis-jenis makanan. Menurut Nad hal terpenting dalam mengolah dan menyajikan makanan adalah penampilan lalu kemudian adalah faktor rasa.

“Kalau menurut saya yang terpenting adalah penampilan makanan tersebut. Karena kalau penampilanya nggak bagus kan jelek juga. Jadi penampilan itu sangat penting. Setelah penampilan baru kemudian adalah rasa makanan tersebut. Dua hal inilah yang paling penting,” terangnya.

Lebih lanjut Nad pun mengatakan bahwa hobinya memasak sangat didukung penuh oleh kedua orang tua dan kakaknya. “Kalau orang tua sangat support penuh. Kalau mau masak itu orang tua yang biasanya belikan bahan, nanti saya yang masak lalu menyajikan ke orang tua,” ungkapnya.

Setelah menyakinkan diri dan memantapkan persiapan, pada tahun 2021, Nad bersama kakaknya, Denis, memberanikan diri untuk membuka NAD Coffee & Eatery. Kendatipun belum memiliki pengalaman dalam mengelola sebuah coffee shop, tidak menjadi halangan bagi mereka. 

See also  Bermanfaat Bagi Pembangunan Bangli, Dua Inovator Lolos Finalis Kerti Bali Swacita Nugraha

Berbekal kemampuan memasak dan bimbingan orang tua, Nad dan Denis secara perlahan membangun NAD Coffee & Eatery menjadi coffee shop populer, yang menjadi tujuan anak muda untuk menghabiskan waktunya, baik untuk bekerja ataupun sekedar kumpul bersama menikmati suasana alam atau konsep alam.

Hal ini lantaran NAD Coffee & Eatery menawarkan konsep menikmati kopi dan makanan dengan didampingi sensasi suasana alam yang indah mulai dari gemercik air sungai sampai pada pohon gemulai pohon bambu yang tertiup angin. “Mudah-mudahan sih kedepan bisa ramai terus,” ungkapnya.

Kedepan, Nad pun mengatakan ingin mengikuti kejuaran Master Chef Indonesia. Menurutnya kejuaran tersebut adalah kejuaran bergengsi nasional. Dalam kejuaran tersebut ia ingin menunjukan kemampuan memasaknya. Melalui kemampuan dan pengetahuan memasaknya ia meyakini bisa membuktikan kualitas dirinya kepada dewan juri. 

“Tentu kedepan ada harapan untuk bisa mengikuti Master Chef. Itu kan kompetisi chef terkenal. Kalau bisa lolos disana akan sangat bagus,” terangnya. (MBP)

 

redaksi

Related post