Hand Sanitizer dari Arak Bantuan Polda Bali Siap Dibagikan ke Masyarakat
MANGUPURA – baliprawara.com
Sebanyak 10 ribu bio-hand sanitizer hasil distilasi yang dilakukan Prodi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Udayana siap didistribusikan ke masyarakat. Menariknya, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer ini ternyata tidak seperti produk yang di pasaran.
Hand sanitizer yang diberi merk UCare Bio-Hand Sanitizer ini terbuat dari minuman beralkohol yakni arak bantuan Polda Bali yang kemudian didistilasi dan dicampur dengan bahan-bahan alami. Minuman beralkohol ini sebelumnya merupakan sumbangan Masyarakat yang dikumpulkan pihak Polda Bali.
Hand Sanitaizer yang telah dikemas dan dilabeli ini kemudian diserahkan secara simbolis dari Universitas Udayana diwakili oleh Dekan Fakultas Mipa Dra. Ni Luh Watiniasih M.Sc, P.hD kepada Dansat Brimobda Bali Kombes Pol Ardiansyah Daulay dan Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan, Kamis (2/4).
Menurut Dekan Fakultas MIPA Unud Ni Luh Watiniasih, Unud bekerja sama dengan Polda Bali memproduksi hand sanitizer dan cairan disinfektan sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19. Polda Bali mendukung penyediaan bahan baku dan distribusi, sedangkan formulasinya dikoordinir Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unud. “Produksi hand sanitizer sedang dalam proses pengemasan. Penyalurannya diserahkan kepada Polda. Untuk disinfektan sudah dilakukan penyemprotan di beberapa lokasi,” jelasnya.
Sementara, Koordinator Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Unud Dewa Ayu Swastini menjelaskan, proses produksinya melibatkan laboran, staf ahli, dosen, dan dibantu mahasiswa yang dilakukan di Laboratorium Forensik Unud. Produksi hand sanitizer ini sekaligus upaya tanggap terhadap kelangkaan produk serupa di pasaran semenjak melonjaknya penyebaran Covid-19. “Karena kadarnya minuman beralkohol beda-beda, di sini kami distilasi dulu untuk menyamakan kadar,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk menghasilkan ramuan bio-hand sanitizer, alkohol hasil distilasi dicampur dengan vopidon iodine, minyak cengkeh, dan minyak mint. Pihaknya meyakini penggunaan hand sanitizer ini tidak menyebabkan iritasi dan kulit kering karena kadar alkoholnya yang kecil dan tambahan bahan-bahan alami tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan vopidon iodine bertujuan memperkuat efek membunuh virus. Bahkan, 0.2 persen vopidon iodine mampu membunuh virus hanya dalam waktu 4 detik. Penambahan minyak cengkeh dan minyak mint berfungsi sebagai anti bakterial, sekaligus penambah aroma.
Dari 4.000 liter minuman beralkohol yang disediakan Polda Bali, Prodi Farmasi target menghasilkan 10.000 liter bio-hand sanitizer. Yang membuat lama adalah proses distilasinya. “Maksimal dengan alat yang kita punya, kita bisa distilasi 20 liter minuman beralkohol untuk 200 liter hand sanitizer. Tadi ada bantuan lagi 30 liter minuman beralkohol, jadi hari ini kemungkinan kita bisa produksi 500 liter hand sanitizer,” tambah Swastini.
Bio-hand sanitizer yang berhasil diproduksi ini nantinya didistribusikan Polda Bali kepada masyarakat. Tidak hanya produksi hand sanitizer, Prodi Farmasi turut melakukan formulasi cairan disinfektan yang digunakan untuk sterilisasi area publik. Swastini mengatakan formulasi cairan disinfektan terbuat dari air dan natrium hipoklorit dengan kadar 5,25 persen. (praw1)