Hujan Es di Tabanan, Fenomena Alam Saat Masa Pancaroba
MANGUPURA – baliprawara.com
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kediri, Kabupaten Tabanan, Jumat 1 November 2024 siang, sempat menghebohkan warga. Pasalnya, hujan deras yang turun, disertai butiran es berukuran cukup besar seperti batu kerikil.
Pihak Balai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, menyatakan kalau kejadian tersebut, merupakan fenomena yang biasa terjadi saat masa pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Seperti yang disampaikan Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, fenomena hujan es tersebut biasanya disebabkan karena adanya massa udara basah lapisan rendah. Hal inilah yang kemudian meningkatkan potensi terbentuknya awan Cumulonimbus.
Dikatakan, Awan cumulonimbus ini merupakan awan yang berpotensi menyebabkan hujan es, hujan lebat, angin kencang tiba-tiba, serta petir. “Hujan es dapat terjadi pada masa pancaroba, terutama di dataran tinggi dengan suhu permukaan yang dingin. Fenomena ini memang jarang terjadi, namun bisa muncul pada masa peralihan musim seperti sekarang,” katanya.
Fenomena hujan es ini kata dia, bukan yang pertama kali terjadi. Namun hal serupa juga pernah terjadi beberapa tahun lalu di wilayah Pupuan, Tabanan.
Hujan es yang terjadi saat ini lanjut dia, memang tidak terjadi cukup lama, namun durasinya hanya sebentar. Ia menegaskan kalau fenomena ini bulat disebabkan karena cuaca ekstrem karena perubahan iklim. Namun fenomena ini merupakan kondisi alamiah yang biasa terjadi saat peralihan musim.
Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lain, seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir, terutama pada masa pancaroba ini. (MBP)