Hujan saat Musim Kemarau di Bali, Diprakirakan Hingga 7 Juli

 Hujan saat Musim Kemarau di Bali, Diprakirakan Hingga 7 Juli

Hujan lebat mengguyur wilayah Bali di awal bulan Juli 2023.

DENPASAR – baliprawara.com

Meski umumnya di bulan Juni-Juli merupakan musim kemarau, namun berbeda kondisi di awal bulan Juli 2023. Sejak Sabtu 1 Juli 2023, wilayah provinsi Bali, diguyur hujan cukup lebat. Bahkan, kondisi ini berlanjut hingga Minggu 2 Juli 2023. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, memprakirakan, hujan ini masih akan terjadi beberapa hari ke depan. 

Menurut Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, secara klimatologis, wilayah Bali sebenarnya sudah memasuki musim kemarau. Namun beberapa hari belakangan ini terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali. Ia memperkirakan hujan dengan intensitas sedang masih dapat terjadi hingga 7 Juli 2023. 

“Pada 3-4 Juli 2023, cuaca secara umum berawan dan masih berpotensi hujan ringan hingga sedang di Wilayah Bali bagian barat, tengah, selatan dan timur. Kemudian pada 5-7 Juli 2023, cuaca berpotensi hujan ringan sampai sedang di wilayah Bali bagian barat, tengah, selatan dan timur,” katanya melalui keterangan tertulisnya, Minggu 2 Juli 2023.

Dikatakan Cahyo, hujan tersebut dipengaruhi oleh adanya pola pertemuan angin di Samudra Hindia di sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara Timur (NTB), yang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Bali. Selain itu, kata dia, intrusi udara kering dari belahan bumi selatan (BBS), mampu mengangkat massa udara di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab termasuk di wilayah Bali. 

“Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 mb atau 3 ribu meter. Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 26-30 derajat celcius,” bebernya. 

See also  Pembatasan Jam Malam di Bali, Akan Dimulai di Tanggal Ini

Pihaknya pun menghimbau, masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati dengan potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat juga diharapkan dapat memperbaharui informasi BMKG, khususnya peringatan dini. Sehingga dapat mengurangi resiko bencana yang mungkin terjadi. (MBP1)

 

redaksi

Related post