I Nyoman Abdi si Anak Petani, Dedikasikan Hidup untuk Membangun Politeknik Negeri Bali
MANGUPURA – baliprawara.com
Lahir dari keluarga petani, I Nyoman Abdi semasa kecilnya hidup dalam kesederhanaan. Namun dengan semangat dan kegigihannya, Nyoman Abdi tumbuh sebagai sosok yang bersahaja yang memiliki mimpi besar untuk kemajuan bangsa.
Benar saja, kegigihan seorang pria kelahiran Bebetin, Singaraja, 21 Desember 1965, untuk berjuang dalam hidup, telah mengantarkannya pada kesuksesan yang gemilang saat ini. Sebelum menjabat sebagai Direktur di Politeknik Negeri Bali (PNB) 2018-2022, Nyoman Abdi sempat menyelami berbagai ilmu akuntansi, hingga memasuki dunia perpajakan, dan mulai menjadi dosen di PNB pada tahun 1990, hingga menduduki posisi Direktur saat ini. Capaian ini, tidak lain karena ia memiliki kompetensi untuk beradaptasi dan dapat mengikuti perubahan dengan baik, serta usaha yang luar biasa dan pantang menyerah, sehingga ia mewujudkan moto hidupnya: “Learning today, Leading tomorrow” menjadi kenyataaan.
Abdi sebelumnya sempat mengenyam pendidikan S2 di Melbourne, Australia dan kembali mendedikasikan hidup dan ilmu yang ia dapat untuk membangun PNB hingga Politeknik yang memiliki payung unggulan yakni Green Tourism tersebut, ditetapkan sebagai Satuan Kerja berbentuk Badan Layanan Umum, yang dapat memfasilitasi banyak stakeholders (mahasiswa, DUDI, dan masyarakat umum) yang saling bersinergi menciptakan kemajuan pendidikan dan perekonomian Indonesia.
Baginya, integritas diri, kejujuran dan sikap amanah adalah hal paling penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama para pemimpin. Ia berharap banyak anak-anak Milenial dan generasi Alpha dapat tumbuh lebih kreatif dan inovatif dengan soft skills untuk membangun negeri mewujudkan indonesia maju.
Saat ini, untuk kedua kalinya, I Nyoman Abdi SE, M.eCOM., kembali memimpin Politeknik Negeri Bali (PNB), periode 2022-2026 setelah mendapat suara terbanyak pada pemilihan Direktur PNB, Kamis (14/7). Dengan terpilihnya kembali dirinya sebagai Direktur, sejumlah pekerjaan rumah (PR) telah menantinya.
Meski telah berpengalaman memimpin selama 4 tahun terakhir dengan sejumlah capaian positif serta prestasi membanggakan, namun kedepan, tugas lebih berat telah menantinya. Menurut Abdi, tantangan kedepan yang akan dihadapi, sangat banyak. Selain untuk mencetak tenaga terampil yang diinginkan industri, PNB juga ditugaskan berkontribusi secara maksimal untuk pemberdayaan perekonomian, terutama perekonomian Bali maupun Indonesia. Sehingga keberadaan PNB sebagai perguruan tinggi Vokasi, diharapkan mampu berkontribusi terhadap daya saing bangsa.
“Itu akan menjadi tantangan kita kedepan, supaya PNB tidak tertinggal. Bahkan bisa leading dari politeknik yang lain. Saya meyakini PNB ini punya kekuatan, punya komitmen, punya kebersamaan sehingga kedepan itu, PNB bisa bersaing dengan politeknik-politeknik lain yang besar, apalagi dengan dukungan semua senat, civitas akademika PNB, untuk bekerja bersama-sama menuju pada suatu pencapaian terbaik, untuk berkontribusi terhadap daya saing bangsa,” kata Abdi.
Lebih lanjut kata suami dari Made Agiari, SE., ini, PNB yang selama kepemimpinannya telah mengalami kemajuan dan prestasi yang pesat, ke depan capaian tersebut harus terus dikembangkan. Terutama peningkatan dalam rangka menciptakan produk kreatif yang bisa dijual di industri. Oleh karenanya, Bapak empat anak ini menegaskan, untuk menghasilkan produk kreatif tersebut, tentu membutuhkan inovasi tidak hanya dari dosen, namun juga mahasiswa. “Ke depan, kami akan terus mengembangkan, sehingga produk kreatif dari berbagai prodi, dengan paten-paten yang telah dibuat, akan di hilirisasi menjadi produk terapan, sehingga dapat dijual dan diberdayakan di masyarakat. Ini menjadi tugas kami kedepan sekaligus menjadi tantangan yang harus dijawab dengan semangat yang besar untuk kedepannya,” ucapnya. (MBP)