Identifikasi Faktor Penentu Keganasan Kanker Kandung Kemih, Juli Sumadi Raih Gelar Doktor Ilmu Kedokteran
DENPASAR – baliprawara.com
Ujian Promosi Doktor dengan kandidat promovendus dr. I Wayan Juli Sumadi, S.Ked., Sp.PA(K) dengan judul disertasi “Ekspresi Neural Cadherin (N-Chaderin), Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) dan Programmed Death Ligand-1(PD-L1) yang Tinggi Sebagai Faktor Risiko Invasi pada Karsinoma Urotelial Kandung Kemih”, dilaksanakan secara offline, bertempat di Ruang Sidang Pascasarjana Lt III Kampus Unud, Jalan Sudirman, Denpasar.
Salah satu penyakit kanker yang insidennya semakin meningkat adalah kanker kandung kemih. Di seluruh dunia, kanker kandung kemih merupakan kanker terbanyak ketujuh sementara di Amerika Serikat merupakan kanker tersering ke-5 pada pria dan di Indonesia kasusnya terus meningkat. Adanya invasi pada otot polos muskularis propria merupakan parameter prognostik yang penting dan menentukan manajemen utama kanker kandung kemih.
Namun, 50% spesimen biopsi karsinoma kandung kemih tidak adekuat untuk menentukan adanya invasi otot, sehingga mengakibatkan manajemen terapi yang tidak sesuai. Untuk itu, perlu dikembangkan penanda prediktif invasi otot pada karsinoma kandung kemih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan ekspresi N-cadherin, MMP-9 dan PD-L1 pada karsinoma kandung kemih dengan invasi otot (KKKIO) dan non invasi otot (KKKNIO), serta untuk mengetahui apakah risiko invasi otot lebih tinggi pada ekspresi N-cadherin, MMP-9 dan PD-L1 yang tinggi dibandingkan ekspresi yang rendah pada karsinoma urotelial kandung kemih.
Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang dan nested kasus kontrol tidak berpasangan. Hasil yang didapat dari penelitian ini melalui analisis dengan uji chi-square, odd ratio dan analisis regresi logistik adalah terdapat perbedaan ekspresi N-cadherin, MMP-9 dan PD-L1 yang bermakna pada KKKIO dan KKKNIO (masing-masing dengan nilai p=0,01; p<0,001; p<0,001). Pada penelitian kasus kontrol, dari 29 KKKIO (kasus) dan 29 KKKNIO (kontrol) didapatkan pada uji bivariat dengan uji chi-square, ekspresi N-cadherin yang tinggi, MMP-9 yang tinggi, PD-L1 yang tinggi, dan derajat diferensiasi yang tinggi berhubungan dengan invasi otot.
Namun, pada analisis multivariat dengan uji regresi logistik didapatkan bahwa yang merupakan faktor risiko independen invasi otot adalah ekspresi tinggi MMP-9 (AOR=4,48, 95%CI=1,22-16,47, p=0,024), dan PD-L1 (AOR=6,34, 95% CI=1,66-24,12, p=0,007). Hasil ini menunjukkan bahwa karsinoma kandung kemih dengan ekspresi MMP-9 yang tinggi berisiko 4,48 kali mengalami invasi otot dibandingkan dengan ekspresi MMP-9 rendah, dan karsinoma kandung kemih dengan ekspresi PD-L1 tinggi berisiko 6,34 kali untuk mengalami invasi otot dibandingkan dengan ekspresi PD-L1 rendah. Persamaan regresi yang didapatkan dari uji regresi logistik tersebut dapat memprediksi adanya invasi otot sebesar 81,3%.
Pengembangan ilmu (novelty) dari penelitian ini adalah mekanisme degradasi membran basal yang direpresentasikan oleh ekspresi MMP-9 yang tinggi dan mekanisme immune evasion yang direpresentasikan oleh ekspresi PD-L1 yang tinggi merupakan faktor risiko independen terhadap invasi otot pada karsinoma urotelial kandung kemih; ekspresi PD-L1 yang tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi, yakni 6,34 kali untuk terjadinya invasi otot pada karsinoma urotelial kandung kemih dibandingkan dengan ekspresi MMP-9 yang tinggi, yakni sebesar 4,48 kali; didapatkan persamaan regresi Y = -1,866 + 1,499 (ekspresi MMP-9) + 1,846 (ekspresi PD-L1) yang dapat digunakan dalam menentukan probabilitas terjadinya invasi otot pada karsinoma urotelial kandung kemih.
Implikasi hasil penelitian ini bahwa ekspresi MMP-9 dan PD-L1 yang tinggi merupakan faktor risiko independen invasi otot pada karsinoma urotelial kandung kemih. Sementara, ekspresi N-cadherin yang tinggi belum dapat dibuktikan sebagai faktor risiko. Dari penelitian ini dapat disarankan bahwa ekspresi MMP-9 dan PD-L1 yang tinggi dapat digunakan dalam membantu memprediksi adanya invasi otot pada karsinoma urotelial kandung kemih, terutama pada pasien-pasien dengan hasil biopsi tanpa jaringan otot polos detrusor. Penelitian lanjutan berupa penelitian multisenter dengan sampel yang lebih besar dapat dilakukan untuk memperkuat hasil penelitian ini, dan perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh pensinyalan downstream setelah N-cadherin serta pengaruh cell–matrix cross-talks terhadap mekanisme invasi pada karsinoma urotelial kandung kemih.
Ujian dipimpin langsung oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FK Unud Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes dengan tim penguji Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM (Promotor), Prof. dr. I Gusti Alit Artha, M.Sc., Sp.PA(K)., MIAC (Kopromotor I), Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D (Kopromotor II), Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, M.OH., PFK, Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes, Prof. dr. I Made Ady Wirawan, S.Ked., MPH., Ph.D, Dr. dr. Anak Agung Gde Oka, Sp.U (K), Dr. dr. I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi, Sp.PA(K), Dr. dr. Ni Putu Sriwidyani, Sp.PA, dan Dr. dr. Ida Ayu Ika Wahyuniari, S.Ked., M.Kes.
Sedangkan undangan akademik adalah Dr. dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, M.Kes., Sp.U(K), Dr. dr. Dewa Ayu Agus Sri Laksemi, M.Sc, Dr. dr. Ni Wayan Winarti, S.Ked.,Sp.PA, dr. I Wayan Sumardika, S.Ked., M.Med.Ed., Ph.D, dan Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK.
Pada ujian kali ini Dr. dr. I Wayan Juli Sumadi, S.Ked., Sp.PA(K) dinyatakan lulus sebagai doktor lulusan ke-344 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Sangat Memuaskan. (MBP/Unud.ac.id)