Implementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Dosen ITB STIKOM Bali Ciptakan Inovasi Pembelajaran Daring Untuk SMK
DENPASAR – baliprawara.com
Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali atau ITB STIKOM Bali, berkomitmen penuh membantu meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang teknologi informasi dan berimpact bagi Indonesia, khususnya pulau Bali. Sebagai kampus Information Technology (IT) pertama di Bali-Nusa Tenggara bahkan yang terbaik nomor dua di Indonesia kategori perguruan tinggi swasta bidang IT, salah satu komitmen tersebut diwujudkan melalui pengabdian masyarakat, sebagai implementasi salah satu unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan program wajib bagi perguruan tinggi di Indonesia.
Seperti yang dilakukan empat dosen ITB STIKOM Bali dengan melaksanakan pengabdian masyarakat di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Badung, Bali. Keempat dosen tersebut yaitu Dedy Panji Agustino, S.Kom., MMSI, I Gede Harsemadi, S.Kom., MT., Ni Putu Putri Ayu Wijayanthi, S.Kom., MM., Gede Indra Raditya Martha, S.TI., M.Kom serta dibantu dua orang mahasiswanya, yakni Adam Ilhami Putra Setiadi dan I Gusti Ayu Amalia Aryanti,
Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan menggunakan dana hibah dari ITB STIKOM Bali. Sebagai mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SMK TI Bali Global Jimbaran yang merupakan sekolah menengah vokasi di bidang Teknologi Informasi dan Perhotelan.
Menurut Dedy Panji Agustino di Denpasar, sebagai ketua tim pengabdian masyarakat ini, pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 ini membuat berbagai sektor dalam kehidupan manusia menjadi terganggu dan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Termasuk dalam hal pendidikan, Pandemi Covid-19 telah membuat terhentinya seluruh kegiatan belajar mengajar di semua instansi pendidikan termasuk di Indonesia. “Hal ini menjadi tantangan yang sangat besar bagi seluruh pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan untuk mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar tetap dilakukan secara optimal dalam situasi pandemi ini,” katanya.
Akibatnya, lanjut Panji, berbagai permasalah muncul, diantaranya adalah keterbatasan pengetahuan dan kecakapan penggunaan teknologi informasi khususnya internet oleh para guru dan siswa dalam menerapkan belajar daring melalui berbagai aplikasi yang ada, hingga keterbatasan koneksi internet yang dimiliki oleh mereka.
Sementara itu, Gede Harsemadi menambahkan, media pembelajaran digital interaktif dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalah tersebut. Untuk itu, materi ajar akan dikemas ke dalam sebuah media digital interaktif yang dapat diakses dan dipelajari oleh para siswa secara mandiri, dengan tetap mengedepankan unsur-unsur pemenuhan pengetahuan dan juga evaluasi dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Selama kurang lebih enam bulan proses pengabdian masyarakat, Panji Agustino beserta tim membantu secara langsung (luring) maupun daring (online) di SMK TI Global Jimbaran. Dalam situasi pandemi Covid-19, kegiatan pelatihan lebih banyak dilakukan secara daring (online) via zoom.
Kegiatan dimulai dengan memberikan penyusunan struktur aplikasi yang dituangkan ke dalam mind map, perancangan mind map dan mockup aplikasi, pembuatan (Assembly) aplikasi, hingga pelatihan penggunaan dan pembuatan aplikasi sekaligus penyerahan produk aplikasi multimedia pembelajaran digital untuk mata pelajaran Kewirausahaan dan Produk Kreatif kepada SMKTI Bali Global Jimbaran.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah menghasilkan sebuah aplikasi media pembelajaran digital interaktif untuk mata pelajaran Kewirausahaan dan Produk Kreatif, serta kegiatan pelatihan penggunaan dan pembuatan aplikasi tersebut, dimana aplikasi tersebut dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran daring secara asinkronus.
“Kolaborasi pengabdian masyarakat yang kami rencanakan bersama mitra berjalan baik, dilihat dari antusias para guru SMK TI Bali Global Jimbaran dalam mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan serta praktek langsung membuat aplikasi multimedia interaktif ,” kata Panji Agustino.
Kepala Sekolah SMK TI Bali Global Jimbaran I Wayan Gede Narayana, S.Kom., M.Kom mengakui, kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menambah pengetahuan para guru untuk menambah pilihan metode belajar yang baru serta inovatif di masa pandemic Covid-19 saat ini. (MBP)