IPB Internasional Komit Hasilkan Output yang Berkualitas Internasional
DENPASAR – baliprawara.com
Dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Institut Pariwisata dan Bisnis (IPB) Internasional sudah mempersiapkan langka tersebut dengan baik. Menurut Rektor IPB Internasional, Dr. I Made Sudjana., S.E., M.M., CHT., CHA., sebagai kampus yang pionir di bidang pariwisata, pihaknya berkomitmen melahirkan output yang berkualitas Internasional. Untuk itu pihaknya berharap pemerintah tidak perlu ragu lagi dengan lulusan dari IPB Internasional. Karena Selama ini, memang sudah kompeten di tingkat internasional.
“Kami selalu ingin melahirkan output yang berkualitas internasional. Bahkan selama ini, IPB Internasional juga sudah bekerjasama dengan Amerika, Jepang, thailand, Singapore dan negara lain,” katanya di sela kegiatan dialog Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, yang digelar, Selasa (22/6/2021) di kampus IPB Internasional dengan menghadirkan pembicara Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI Prof., Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU.,Asean Eng.
Terkait hal itu, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI Prof., Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU.,Asean Eng., mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak IPB Internasional. Karena dalam hal ini, mahasiswa memang betul-betul dipersiapkan untuk memasuki dunia profesional. Yakni dengan mempersiapkan kampus yang lengkap dengan fasilitas untuk mereka melakukan praktek dengan maksimal. Tak hanya itu, di IPB Internasional selama ini, untuk kerjasama internasional juga sangat bagus. Sehingga mahasiswa ini tidak hanya sekedar mendapatkan ijazah, namun juga disiapkan sampai pada penyaluran ke dunia kerja.
“Kampus seperti ini yang diharapkan sehingga semakin banyak kampus yang menyiapkan mahasiswanya tidak sekedar untuk lulus, namun betul betul siap memasuki dunia profesi bahkan menyalurkan mahasiswa memasuki dunia profesi,” ujarnya.
Terkait merdeka belajar kampus merdeka lanjut dia, perlu membuka peluang mahasiswa untuk membagi banyak potensi dan kompetensinya baik di dalam kampus maupun diluar kampus. Sebagian program ini lanjut dia, perlu juga dibuka tak hanya peningkatan terkait kualitas pembelajaran, namun juga diharapkan ada peluang “perkawinan silang” atau kolaborasi dengan bidang-bidang lain.
Seperti misalnya, anak-anak dari bidang hospitality, agar bisa berkolaborasi dengan bidang-bidang lain, seperti dengan bidang IT maupun bidang engineering. Sehingga dengan harapan, dari kolaborasi ini akan bisa melahirkan inovasi inovasi baru. “Kami harapkan juga adanya peluang ‘perkawinan silang” antas masing-masing bidang, untuk bisa menghasilkan inovasi baru,” harapnya.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang merupakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi. Kebijakan ini dilakukan guna mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil secara bebas.
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa/i Indonesia menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa/i harus disiapkan untuk lebih matang dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. (MBP1)