ITB STIKOM Bali Mewisuda Sebanyak 732 Lulusan, 11 Orang Memperoleh Dua Gelar
MANGUPURA – baliprawara.com
ITB STIKOM Bali, menggelar Wisuda ke XXXI, Senin 5 Juni 2023, di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC). Pada Wisuda ini, sebanyak 732 wisudawan mengikuti proses pelepasan.
Menurut Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, dari total 732 wisudawan, berasal dari Program Strata 1 (S1) sebanyak 730 orang, dan 2 orang dari Program Diploma 3 (D3). Dari total jumlah tersebut, untuk Sarjana komputer terdiri dari Program Studi Sistem Informasi sebanyak 540 orang, Program Studi Sistem Komputer sebanyak 189 orang, dan satu orang dari Program Studi Teknologi Informasi. Mereka menempuh pendidikan rata-rata 3 tahun untuk program diploma 3 dan 4 tahun untuk program sarjana.
Dengan bertambahnya 732 lulusan baru ini, maka sejak berdiri pada 10 Agustus 2002 hingga wisuda ke-31 kali ini, ITB STIKOM Bali sudah meluluskan alumni sebanyak 9.788 orang. “Sernua alumni kami itu tersebar di seluruh indonesia bahkan ada yang bekerja di luar negeri,” kata Dadang Hermawan.
Diantara 732 sarjana tersebut, 11 orang memperoleh dua gelar, Yakni Sarjana Komputer (S. Kom) dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor of Information Technology (BIT) dari HELP University Kuala Lumpur Malaysia. “Ini merupakan hasil kerja sama HELP University Kuala Lumpur tahun 2007. Hingga kini kami sudah menghasilkan sarjana dua gelar sebanyak 182 orang,” ucapnya.
Untuk diketahui, kesebelas mahasiswa tersebut diantaranya ida Bagus Gede Awidya Andika, Putu Yoga Era Subakti, I Putu Surya Aditya Wijananda, Ni Putu Zara Athifa Wijana, Dewa Ayu Nyoman, Widya Astuti, Ni Putu Indah Winda Pangestika, I Putu Gede Arya Ramadika Utama, Muthia Kartika Putri, IB. Gde Genta Sankara, Meylita Adesya Wijayanto, dan Ivan Triananda Kurniawan.
Lebih lanjut, Dadang Hermawan menjelaskan, bagi mahasiswa yang mengambil program Dua gelar ini, syarat utamanya adalah mahasiswa tersebut harus memiliki kemampuan Bahasa inggris yang memadai. Sebab, perkuliahan mulai semester tiga sampai tamat menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. “Rata-rata lama studi kelas internasional ini 5 tahun, Kebanyakan lulusan kelas internasional ini bekerja di perusahaan multinasional, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri,” ujar Dadang Hermawan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk Lulusan ITB STIKOM Bali, sebagian besar sudah mengantongi soft skill dan hard skill. Tentu hal inilah yang diburu dunia industri. Setelah dibekali soft skill dan hard skill itulah maka rata-rata masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha. Hal itu antara lain disebabkan tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Ada bagian khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja, sedangkan bagi yang mau berwirausaha, para mahasiswa dikelola oleh Inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2022 ITB STIKOM Bali masuk rangking 127 nasional dari 3.115 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia dan menjadi kampus terpopuler nomor 1 dari 160 perguruan tinggi swasta di wilayah Bali-Nusa Tenggara berdasarkan Webometrics Ranking of World Universities, yakni sebuah lembaga pemeringkatan perguruan tinggi di seluruh dunia yang berkedudukan di Spanyol.
Sementara itu, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar Prof. Dr. I Made Bandem, MA., mengatakan, Yayasan Widya Dharma Shanti sudah berdiri sejak tahun 2001, kemudian di tahun 2002 mendirikan STMIK STIKOM Bali yang kini menjadi ITB STIKOM Bali. “Pada waktu itu, kami berjuang keras yang mana pada saat itu belum ada perguruan tinggi yang memberikan gelar S-1 di bidang TIK. Jadi kami memberanikan diri dengan kerja keras untuk mencari gedung, dosen yang kini jumlah mahasiswa di ITB STIKOM Bali mencapai 7000 mahasiswa dengan jumlah alumni mencapai 9000 orang,” kata Bandem menuturkan. (MBP)