IWSPA Reborn – Empowering Ethnowellness Nusantara, Bangkitkan Kembali Wellness Tourism Indonesia

 IWSPA Reborn – Empowering Ethnowellness Nusantara, Bangkitkan Kembali Wellness Tourism Indonesia

DENPASAR – baliprawara.com

Potensi Wellness Tourism di Indonesia, kini kembali dibangkitkan pasca pandemi Covid-19. Melalui kegiatan  IWSPA Reborn – Empowering Ethnowellness Nusantara, Jumat 7 Oktober 2022, di Kantor Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali ini, untuk menetapkan titik awal kebangkitan kembali Wellness Tourism, dimana Bali dipilih sebagai Pilot Project dari Wellness Tourism di Indonesia secara keseluruhan. Kegiatan ini digelar Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA) bekerja sama dengan Wellness and Healthcare Entrepreneur Association (WHEA), Indonesia Wellness Master Association (IWMA), Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA), dan Konsil Kedokteran Indonesia.

Adapun tema yang diusung pada kegiatan ini adalah Ethnowellness Nusantara. Melalui tema ini, dapat dijabarkan sebagai langkah yang terintegrasi dan berkelanjutannya dari berbagai pemangku kepentingan di bidang Wellness di Indonesia yang akan mengangkat warisan leluhur dari berbagai etnik yang ada di Indonesia, terkait dengan bidang Wellness secara menyeluruh.

Ketua Umum WHEA, Agnes Lourda Hutagalung mengatakan, langkah-langkah yang akan diambil untuk membangkitkan kembali Wellness Tourism di Indonesia yakni dengan melakukan training dan sertifikasi secara masif. Sehingga therapist di Bali sebagai Pilot Project, akan mendapatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, serta kecintaan pada Ethnowellness Nusantara.

 

Sertifikasi dan Resertifikasi ini kata dia, akan mendukung para therapist dan lembaga usaha yang ada untuk dapat kembali bekerja dan beroperasi, sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Selain itu  juga untuk mengefektifkan kembali keseluruhan Wellness Tourism yang ada di Indonesia, untuk bangkit lebih cepat, bangkit lebih kuat.

See also  Bupati Sanjaya Nilai Langsung Kontes Be Gembrong Rangkaian HUT ke-530 Kota Tabanan

“Kami memiliki keinginan untuk membangkitkan Wellness Tourism di Bali, agar pulau ini mampu sebagai lokomotif untuk mengangkat dan menjadikan Ethnowellness Nusantara sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia untuk dunia,” ucpanya.

Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni dengan membantu pelatihan 10.000 terapis, manajer, dan pemijat pantai. “Terdapat 1100 tempat SPA dari berbagai variasi dan level di Bali. Namun karena pandemi Covid-19, hampir 34% tidak sanggup bangkit kembali. Kami ingin mendukung para terapis dan lembaga usaha untuk dapat kembali bekerja dan beroperasi sesuai dengan standar yang dibutuhkan, keseluruhan Wellness Tourism yang ada di Indonesia untuk bangkit lebih cepat, bangkit lebih kuat,” ucapnya .

 

Dirinya menegaskan, semua pelatihan dan sertifikasi yang dilakukan,  akan diberikan secara cuma-cuma atau gratis. Yang mana, program pelatihan tersebut akan mengajarkan keseluruhan materi terkait wellness, dengan modul dan kurikulum yang dirancang khusus dan lengkap. Bahkan dinilai lebih lengkap dari berbagai sertifikasi yang sudah ada, sehingga sertifikasi Ethnowellness ini dapat menjadi patokan standar untuk semua terapis yang ada.

Keseluruhannya akan diperjuangkan bersama IWSPA, WHEA, IWMA, MAKN, dan Konsil Kedokteran Indonesia beserta seluruh pemangku kepentingan terkait, guna membangkitkan dan memajukan Wellness Tourism di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan, Ethnowellness ini bagus sekali diterapkan saat ini. Mengingat saat ini, memasuki tatanan kehidupan era baru, khusus pariwisata, para wisatawan yang datang ke Bali tentu ingin merasa aman, sehat, melalui Ethnowellness. “Kami berharap, wisatawan nantinya tidak hanya melihat keindahan alam Bali, namun juga melihat bagian dari budaya dari Ethnowellnes ini,” harapnya. (MBP)

See also  Program 'We Love Bali', Diharapkan Terbentuk Safety Awareness Pelaku Usaha dan Wisatawan

 

redaksi

Related post