Jadi Momen Silaturahmi, Tradisi “Nyakan Diwang” Banjar Bolangan Saat Ngembak Gni

 Jadi Momen Silaturahmi, Tradisi “Nyakan Diwang” Banjar Bolangan Saat Ngembak Gni

SINGARAJA – baliprawara.com

Pada hari Ngembak Gni, Senin (15/3), atau sehari setelah hari raya Nyepi, nuansa berbeda terlihat di Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Masyarakat, salah satunya di Banjar Bolangan mengisi Ngembak Gni dengan “nyakan diwang”, yaitu memasak di luar rumah, tepatnya di depan pintu masuk ke pekarangan. Tradisi ini sudah ada dari turun-temurun yang masih terpelihara dengan baik oleh masyarakat di tengah zaman yang semakin modern. 

Kepulan asap dengan bau yang khas sudah mulai nampak dari pukul 03.00 WITA. Waktu yang masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas memasak. Tetapi, momen inilah yang menjadi keseruan warga dan sangat ditunggu-tunggu setiap tahun. Anak-anak pun tak ingin melewatkannya. Mereka turut menikmati suasana yang diselingi canda gurau bersama orangtua. Ada pula yang berdiang, menghilangkan dingin dari udara pegunungan. 

Jenis masakan yang dibuat warga beragam. Ada sate, nasi goreng, dan sebagainya. Ada pula yang menanak nasi, dilanjutkan dengan merebus pisang maupun jajan Bali. Rasanya sangat mantap saat disantap ditemani dengan segelas kopi hitam. 

Kehadiran pandemi Covid-19 memunculkan suasana yang berbeda pada pelaksanaan tradisi ini. Seperti penuturan Warga, Putu Dedi Lastika, saat ini terasa lebih sepi dari tahun sebelumnya. “Sekarang yang nyakan diwang lebih banyak yang muda. Yang tua memilih untuk diam di rumah,” ungkapnya. 

Namun demikian, pria 36 tahun ini menyatakan hal tersebut tidak mengurangi kesan. “Kesan tetap senang bisa melaksanakan tradisi ini meski dalam situasi pandemi,” ucapnya. 

See also  Pemerintah Pastikan Penyaluran CPO dan Pengendalian Minyak Goreng dari Hulu ke Hilir

Warga lain, Putu Sosiawan mengatakan tradisi ini juga sekaligus dijadikan momen untuk silaturahmi dan menjaga kebersamaan, baik dengan keluarga maupun antarwarga. “Tentu ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu setiap tahun,” katanya. 

Ia mengharapkan pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga pelaksanaan tradisi ini dapat semakin semarak dan semakin berkesan. (MBP)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *