Jadi Wadah Kolaborasi untuk Pengembangan UMKM, Rumah BUMN Bina 700 an Bidang Usaha
DENPASAR – baliprawara.com
PT PLN (Persero) UID Bali menerima kunjungan Staf Khusus III Menteri BUMN bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga, di Rumah Kreatif BUMN Denpasar, Jalan Raya Sesetan, Rabu 20 Oktober 2021. Rumah kreatif yang dikelola oleh PLN sejak tahun 2017 ini, membina tidak kurang dari 700 lebih UMKM. Dalam kunjungannya tersebut, Arya beserta rombongan berdiskusi dengan pengurus Rumah Kreatif BUMN serta dengan berbagai perwakilan BUMN lain seperti Pelindo, Telkom, ITDC, BRI dan PNM.
“Kami berharap Rumah BUMN dapat dijadikan tempat untuk berkolaborasi antar BUMN setempat, sehingga antar BUMN bisa saling bersimbiosis mutualisme dan juga mampu menerima manfaat dari UMKM ini untuk perkembangan bisnis BUMN itu sendiri,” kata Arya.
Dirinya juga menegaskan, kolaborasi ini kedepannya dapat diwujudkan dalam berbagai kegiatan sesuai kebutuhan dari UMKM dan BUMN. Sehingga baik UMKM maupun BUMN pembina dapat lebih cepat berkembang dan bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi Covid -19. “Perlu diformulasikan lebih jauh, kolaborasi yang tepat yang mampu mengakomodir kebutuhan dari masing-masing baik UMKM maupun BUMN pengelola, yang tentunya akan melihat tren dan perkembangan bisnis ekonomi yang ada saat ini,” ungkapnya.
Pada pemaparan yang dilakukan pengelola Rumah Bumn, Ngurah Satria Dalem Mandala, dijelaskan bahwa saat ini Rumah BUMN binaan PLN telah memiliki lebih dari 230 UMKM binaan di bidang pangan, 125 UMKM terdaftar di bidang fashion, dan 75 UMKM yang fokus pada usaha crafting. “Terdapat 712 UMKM yang sudah go modern yakni yang terdaftar di website Rumah BUMN, dan 58 diantaranya telah mampu go digital yakni menggunakan medium Social Media untuk memasarkan produknya, serta 21 diantaranya juga telah go online yakni listing di marketplace,” jelasnya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa kegiatan Rumah BUMN setiap bulannya juga diikuti secara antusias oleh para anggota khususnya untuk pelatihan berupa pemasaran Online, keuangan, management. Tidak hanya terpaku pada pemateri, namun para anggota juga saling berbagi pengetahuan dari yang telah berpengalaman dan lebih mumpuni di bidangnya kepada UMKM lainnya. “Walaupun kondisi saat ini tidak memungkinkan kami melaksanakan pelatihan secara tatap muka, namun pelatihan secara online juga tidak mengurangi makna pertemuan, malah justru peminatnya makin bertambah tak terbatas wilayah,” tutur Ngurah. (MBP)