Jaga Citra Pariwisata Bali, Komunitas Grab Pecatu Diminta Selalu Jaga Kamtibmas
MANGUPURA – baliprawara.com
Permasalahan seperti konflik antar penyedia jasa transportasi dan hal lainnya, diharapkan dapat diminimalisir demi citra pariwisata Bali. Semua pihak diharapkan ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), mengingat saat ini, Bali baru saja mulai bangkit pasca Pandemi Covid-19. Hal ini sebagai upaya untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa, yang selama ini dominan konsumennya adalah wisatawan.
Selain itu, untuk memeratakan ekonomi masyarakat dibidang jasa transportasi, saat ini di Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, telah terbentuk komunitas Grab Pecatu. Dari data yang ada, jumlah pangkalan yang tergabung dalam Grab Pecatu, yakni sebanyak 17 pangkalan dengan jumlah driver mencapai kurang lebih 285 orang.
“Edukasi kepada para sopir selama ini selalu menjadi konsen seperti safety riding, tertib berpenampilan, etika layanan dan sebagainya,” kata Ketua Grab Pecatu (GP), Mangku Suprapta, saat dikonfirmasi Senin 10 Juli, terkait kegiatan dialog bersama koordinator Grab di area red zone bersama sopir online Grab Pecatu, belum lama ini, di warung BB Corner Desa Adat Pecatu, Kec Kutsel Kab Badung.
Dialog ini, turut dihadiri oleh Kanit IV Subdit II Ditintelkam Polda Bali AKP I Wayan Sugita, serta Perwakilan Adat Pecatu dan Koordinator Grab red zone, Pengurus Grab Pecatu dan Ketua dimasing-masing Pangkalan.
Terkait dialog yang digelar ini, Mangku Suprapta menyampaikan apresiasi kepada pihak Polda Bali dan Grab yang telah menyelenggarakan kegiatan tatap muka dan dialog bersama kelompok sopir online Grab Pecatu yang baru terbentuk 4 bulan.
Untuk menjaga kenyamanan pengendara yang melintas, juga telah dibuatkan spanduk himbauan larangan parkir di badan jalan, maupun trotoar, yang selama ini sangat mengganggu kenyamanan dan kelancaran arus lalin. Pihaknya juga berharap kepada anggota Grab agar selalu mempertimbangkan sisi nilai tambah dari Pariwisata. “Kita harus selalu mempertimbangkan sisi nilai tambah dari pariwisata, sehingga imagenya pariwisata Bali tidak dijual murah,” katanya berharap.
Pada kesempatan yang sama, Kanit IV Subdit II Ditintelkam Polda Bali, AKP I Wayan Sugita, menyampaikan apresiasi atas komitmen dan ide terbentuknya Grab Pecatu. Tentu dengan kehadiran Grab Pecatu ini, akan mampu mengikuti perkembangan teknologi, sehingga mampu bersaing secara sehat.
“Peningkatan layanan kepada konsumen yang didominasi oleh wisatawan sangat perlu dijaga kualitasnya untuk menjamin kenyamanan dan kepercayaan wisatawan di wilayah Pecatu,” terang Sugita sembari mengingatkan kepada kelompok sopir online, agar wajib menjaga kamtibmas yang kondusif wilayah, demi citra pariwisata Bali. (MBP)