Jalan Jebol Penghubung Karangasem-Klungkung Belum Diperbaiki, Tiga Desa di Sidemen Terisolir

 Jalan Jebol Penghubung Karangasem-Klungkung Belum Diperbaiki, Tiga Desa di Sidemen Terisolir

Jalan putus di Dusun Apet, penghubung Karangasem-Klungkung, hingga kini belum diperbaiki.

AMLAPURA – baliprawara.com

Akses jalan penghubung dua kabupaten, yaitu Karangasem dan Klungkung yang jebol sejak Juli 2023, hingga saat ini belum ada tanda-tanda diperbaiki. Akibat jebolnya akses jalan penghubung ini, sebanyak Tiga Desa meliputi Desa Tangkup, Desa Wisma Kerta dan Desa Sangkan Gunung, serta puluhan banjar yang berada di Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, hingga kini masih terisolir. 

Bahkan, putusnya jalan penghubung Karangasem-Klungkung ini, sangat berdampak besar pada sektor pariwisata setempat. Yang tentunya juga mengakibatkan pendapatan daerah menurun drastis. Padahal, di sepanjang akses jalur Sidemen, banyak terdapat desa wisata, villa dan akomodasi pariwisata yang mendukung perekonomian masyarakat setempat. 

“Jalan jebol ini sangat berdampak besar bagi kami yang bergerak pada sektor pariwisata. Para wisatawan enggan berwisata ke Sidemen, karena jalan penghubung putus. Demikian pula, bagi petani berdampak buruk, karena pengiriman hasil panen harus  memutar untuk dibawa ke pasar, perlu waktu 1-2 jam perjalanan. Padahal jika akses jalur ini lancar cuma perlu waktu 5 menit saja ke lokasi,” kata Ketua Pokdarwis Subak Umajero Sidemen, Kabupaten Karangasem I Gede Apriantara, Rabu 25 Oktober 2023.

Diungkapkan Apriantara, akses jalan dari arah Desa Apet, Kabupaten Klungkung ke timur menuju Sidemen, Kabupaten Karangasem ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, karena badan jalan putus sejak tiga bulan lalu tepatnya 7 Juli 2023, akibat meluapnya debit air Sungai Telaga Waja, imbas hujan tiada henti waktu itu. 

Selain mengakibatkan terhentinya aktivitas pariwisata, para petani setempat juga tidak bisa mengirim hasil pertanian dan perkebunan mereka akibat belum adanya perbaikan jalan dimaksud. “Bahkan, untuk bisa mengirimkan hasil pertanian menuju ke pasar, warga terpaksa harus memutar sejauh puluhan kilometer melalui dua jalur, yaitu Muncan dan Sidemen yang memerlukan waktu yang lebih lama, sekitar 1-2 jam perjalanan untuk tiba di lokasi,” bebernya.

See also  Wujud Kedekatan dan Kebersamaan, Grup Astra Bali Buka Puasa Bersama

Kondisi ini kata dia, tentunya sangat memberatkan bagi warga di Tiga Desa, meliputi Desa Tangkup, Desa Wisma Kerta dan Desa Sangkan Gunung. Karena dengan jebolnya akses jalan alternatif utama bagi warga ini, mereka harus memutar untuk bisa menuju daerah lain.

“Sangat terasa sekali, terutama kendaraan mobil tidak bisa lewat yang harus memutar keliling dua jalur, yaitu Muncan dan Sidemen dengan jarak lebih jauh lagi. Karena hanya jalan alternatif ini yang terdekat. Jadi, perekonomian juga tersendat, tidak bisa membawa barang pembangunan dan juga wisatawan enggan kesini, karena akses jalan terputus,” keluhnya.

Ia menyayangkan, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah untuk memperbaiki. Semestinya, begitu ada bencana alam berupa jalan jebol yang terjadi 7 Juli 2023 lalu, pemerintah langsung bertindak melakukan penanganan. Jangan malah dibiarkan seperti ini, yang tentu memberatkan masyarakat.

Dengan belum adanya tanda-tanda perbaikan sejak tiga bulan lalu, membuat halaman milik salah seorang warga, dijadikan jalan alternatif untuk kendaraan roda dua melewati jembatan kecil secara bergiliran. 

Pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan jalan jebol. Pasalnya kata dia, akses jalan tersebut merupakan jalur alternatif tercepat dari daerah Sidemen Karangasem menuju arah Kabupaten Klungkung.  

“Banyak juga ada obyek wisata yang sedang berkembang disini. Hasil pertanian berupa sayur hijau setiap harinya dikirim lewat Sidemen menuju pasar dan Klungkung. Jika jalan masih jebol maka perlu biaya lebih banyak lagi. Jadi, harapan kami, jalan jebol segera diperbaiki, biar perekonomian di tiga desa bisa kembali berjalan lancar,” harapnya. (MBP)

See also  BEM-KM Fapet Unud Sosialisasi Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan pada Ternak Sapi dan Babi di Desa Babahan

 

redaksi

Related post