Jalur Internasional Dibuka, Jadwal Penerbangan Masih Kosong Hingga Minggu Depan
MANGUPURA – baliprawara.com
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mulai hari ini Kamis 14 Oktober 2021, sudah membuka penerbangan internasional. Meski sudah resmi bisa menerima kunjungan internasional, namun hingga Kamis siang, belum ada jadwal penerbangan dari sejumlah maskapai Internasional. Kondisi ini diperkirakan akan masih sama hingga satu minggu kedepan.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, tidak menampik hal itu. Dirinya mengatakan, kondisi belum adanya jadwal penerbangan ini, diperkirakan akan masih sama hingga satu minggu kedepan. Hal itu menurutnya karena proses diterima atau tidaknya permintaan dari maskapai untuk jadwal penerbangan, butuh waktu hingga satu minggu. “Hingga hari ini, belum ada maskapai yang mengajukan penerbangan. Sehingga jadwal penerbangan belum ada,” katanya.
Meski demikian, berbagai persiapan sudah dilakukan pihak pengelola bandara. Seperti menggelar simulasi terkait alur proses penumpang ketika masuk Bali, melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Baik itu dari mulai wisatawan baru turun dari pesawat, pengurusan dokumen kesehatan dan imigrasi di terminal, hingga menuju ke hotel tempat isolasi.
Berkaitan dengan isolasi, pemerintah sudah menetapkan selama lima hari, dari mulai tiba di Bali. Ada sebanyak 35 hotel yang sudah terdaftar sebagai tempat isolasi tersebut. Yang mana untuk hotel isolasi, disiapkan di kawasan zona hijau yakni di Nusa Dua, kabupaten Badung, Sanur di Denpasar, dan Ubud di Kabupaten Gianyar.
Sementara itu, terkait dibukanya kembali penerbangan Internasional ini, Gubernur Bali Wayan Koster, menyampaikan kalau berbagai persiapan telah dilakukan pemerintah. Terutama untuk menyambut wisatawan mancanegara dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. “Dengan dibukanya pintu masuk bagi wisatawan mancanegara ke Indonesia khususnya Bali, dapat membangkitkan kembali pariwisata Bali sehingga nantinya akan berdampak pada perekonomian masyarakat di Pulau Dewata,” katanya saat menjadi narasumber dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi di TV One terkait pembukaan pintu masuk wisatawan mancanegara. (MBP1)