Jelang WWF ke-10, Korea-Indonesia MTCRC Lakukan Survei Kualitas Air Danau Batur

 Jelang WWF ke-10, Korea-Indonesia MTCRC Lakukan Survei Kualitas Air Danau Batur

Pengambilan sampel untuk kajian kualitas air Danau Batur, Kintamani. (ist)

BANGLI – baliprawara.com

Untuk menyambut kegiatan Forum Air Dunia/World Water Forum (WWF) ke-10, yang akan digelar di Bali, 18-25 Mei 2024, berbagai persiapan telah dilakukan. Tebaru, pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia, menggandeng Korea-Indonesia MTCRC, untuk melakukan kajian kualitas air Danau Batur, Kintamani.

Untuk kajian kualitas air Danau Batur, MTCRC bersama Kemenko Marves melakukan survei lapangan pada 22-25 April 2024. Survei ini, turut didukung oleh pemangku kepentingan lokal, seperti Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli.

Asisten Deputi Bidang Pengelolaan DAS dan Konservasi Sumber Daya Air Kemenko Marves, Dr. Saleh Nugrahadi, survei yang dilakukan meliputi pengambilan data parameter air, seperti suhu, salinitas, oksigen terlarut, klorofil-a, kekeruhan, dan total padatan terlarut menggunakan CTD. Pengambilan sampel air dan sedimen juga dilakukan untuk kemudian dianalisis terhadap kandungan nutrien, logam berat dan mikroplastik serta cadangan karbon sedimen di laboratorium MTCRC.

Untuk kajian yang lebih spesifik, dilakukan di sekitar area budidaya keramba jaring apung, pemetaan di bagian selatan danau dilakukan dengan menggunakan drone yang dilengkapi dengan sensor LIDAR. “Data-data hasil survey tersebut, kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan profil terintegrasi kondisi perairan Danau Batur, yang dapat ditampilkan pada pameran WWF ke-10 di Bali, dan nantinya dapat dimanfaatkan pemerintah setempat untuk pengelolaan wilayah Danau Batur,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa 30 April 2024.

Lebih lanjut dikatakan Dr. Saleh, dengan dukungan dari MTCRC, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru yang komprehensif untuk dipamerkan dalam WWF. “Kolaborasi ini diharapkan akan memastikan keberhasilan dan kualitas survei yang optimal, mengingat MTCRC memiliki peralatan yang canggih dan tim yang ahli di bidangnya,” ujar Dr. Saleh.

See also  Delegasi WWF Kunjungi Museum Subak, Danau Batur, dan Desa Wisata Jatiluwih

Untuk diketahui, Korea-Indonesia MTCRC merupakan pusat penelitian bersama di bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan, antara Korea dengan perwakilan resmi Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST), atas nama Ministry of Ocean and Fisheries (MOF) dan Indonesia yang diwakili oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kemenko Marves. MTCRC memiliki fungsi utama antara lain sebagai platform kerjasama, penelitian bersama, dan peningkatan kapasitas untuk memperkuat dan mempromosikan kerjasama praktis dalam ilmu dan teknologi kelautan antara kedua negara.

Sementara, terkait WWF, merupakan forum internasional terbesar di bidang sumber daya air, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari beragam sektor, termasuk politik, pemerintahan, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, industri, dan lainnya. Diadakan setiap tiga tahun sejak 1997, kegiatan yang aman digelar di Bali, akan melibatkan sekitar 172 negara.

WWF ke- 10, mengusung tema “Air untuk Kemakmuran Bersama” dengan enam sub-tema utama, antara lain ketahanan dan kesejahteraan air; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi; pembiayaan air berkelanjutan; dan pengetahuan dan inovasi.

Direktur MTCRC, Dr. PARK Hansan, mengatakan, World Water Forum mengangkat perhatian kepada isu-isu air yang dialami secara global yang membantu menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk bertukar solusi, inovasi, dan dukungan. Dengan dilakukannya survei yang sejalan dengan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama”, WWF ke-10 diharapkan dapat mewujudkan tujuan bersama yaitu air untuk kesejahteraan bersama melalui pemahaman dan pemecahan masalah terkait isu air global.

See also  Ringankan Beban Korban Bencana, Bupati Gede Dana Turun Langsung Serahkan Bantuan

”Untuk pembangunan berkelanjutan di daerah ini, kebijakan berdasarkan data ilmiah melalui survei lapangan yang spesifik sangat penting. Dengan memperkuat kerja sama dalam survei ilmiah, kami merasa terhormat dapat berkontribusi di forum yang memainkan peran penting dalam memajukan praktik pengelolaan air untuk kesejahteraan bersama di seluruh dunia,” ujarnya. (MBP)

 

redaksi

Related post