Jukung Diterjang Ombak, Bagas Selamat Berkat Patahan Kantih Jukung
MANGUPURA – baliprawara.com
Seorang nelayan atas nama Bagas (45) asal Muncar bersama rekannya sempat melaut untuk mencari ikan, Sabtu (1/8) pukul 16.00 Wita. Saat akan kembali menuju darat, kira-kira pukul 03.00 Wita, Minggu (2/8) pagi, tiba-tiba jukung yang ditumpangi, 2 kali terhempas ombak di posisi kurang lebih 100 meter sebelah selatan Bandara Ngurah Rai.
Atas kejadian tersebut, jukung yang ditumpangi terbalik, Bagas dikabarkan hilang. Sementara, satu orang rekannya berhasil selamat dan berenang menggunakan life jacket menuju Pantai Kelan, Kuta, untuk meminta bantuan.
Terkait kejadian tersebut, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, S.E., M.AP. selaku SMC mengungkapkan bahwa laporan terkait kejadian tersebut baru diterima pada pukul 09.50 Wita. “Informasi kami dapatkan dari laporan bapak Nyoman Hitam yang diterima oleh petugas siaga, dengan identitas korban atas nama Bagas usia 45 tahun asal Muncar,” jelasnya.
Pada pukul 10.30 Wita tim SAR gabungan melaksanakan pencarian sorti I dengan menggunakan 2 unit rubber boat di seputaran lokasi. Akhirnya, berselang 2 jam lamanya korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di koordinat 08°45’16.40″S – 115° 9’53.54″E. Korban kata dia berusaha tetap mengapung dengan bantuan kantih jukung yang patah. “Bagas berusaha mengapung dengan berpegang pada kantih patahan jukung,” pungkasnya.
Selanjutnya korban dibawa menuju Rumah Sakit Kasih Ibu dengan menggunakan Ambulance Potensi SAR 115. Selama operasi SAR berlangsung, turut melibatkan pihak Pos TNI AL Kedonganan, Lanal Denpasar, Polair Benoa, Babinkamtibmas Kedonganan, Potensi SAR 115, keluarga korban dan masyarakat setempat.
Menurut Darmada saat ini kondisi cerah namun angin cukup kencang sehingga berpengaruh terhadap gelombang di perairan. “Dapat dilihat dari data BMKG terkait peringatan dini per tanggal 2 Agustus, agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera Hindia selatan Bali,” bebernya. (MBP1)