Kadis Kebudayaan Bali Sebut 2 Juta Viewer Ikuti Acara Bulan Bahasa Bali Melalui Medsos

 Kadis Kebudayaan Bali Sebut 2 Juta Viewer Ikuti Acara Bulan Bahasa Bali Melalui Medsos

DENPASAR – baliprawara.com

Gelaran Bulan Bahasa Bali VII 2025 telah ditutup Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Sabtu (1/3) malam. Kadis Kebudayaan Bali menyebut beragam acara hajatan Bulan Bahasa Bali kali ini ditonton atau diikuti sekitar 2 juta orang dari Bali maupun luar Bali.
“Kami mengucapkan puja pangastuti angayu bagia kepada Hyang Widhi Wasa, yang sudah menganugerahkan karahajengan dan karahayuan, sehingga Bulan Bahasa Bali VII 2025 bisa berlangsung sukses seperti yang diharapkan bersama,” ujar Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiarta saat memberi sambutan dalam acara penutupan Bulan Bahasa Bali 2025.
Mantan Rektor ISI Denpasar itu menyampaikan Bulan Bahasa Bali 2025 ini sudah berjalan sesuai dengan tema “Jagat Kerthi: Jagra Hita Samasta”.
Pembukaan acara yang berlangsung sebulan mulai tanggal 1 Februari sampai 1 Maret 2025 ini dimeriahkan sesolahan berjudul “Séwaka Kurma Raja” berupa kolaborasi seni tradisi dengan teknologi modern dan utsawa (festival) nyurat lontar dan mengetik menggunakan keyboard aksara Bali yang melibatkan 500 siswa SMA/SMK dan perguruan tinggi se-Bali.
Widyatula (seminar) yang membahas tentang perkembangan dan pemanfaatan font aksara Bali di berbagai platform media, dan acara bedah lontar Buana Purana diikuti 656 orang.
Wimbakara (lomba), yang terdiri atas 12 mata lomba berlangsung sukses diikuti 805 peserta.
Krialoka (workshop) tentang pemanfaatan bahasa, aksara dan sastra Bali di konten digital kreatif, dan menjadikan media sosial untuk memperluas penggunaan bahasa Bali diikuti 261 orang peserta.
Réka aksara (pameran) Dharmakriya tentang perluasan atau transformasi bahasa, aksara dan sastra Bali pada teknologi dan industri kreatif dengan peserta komunitas kreatif, UMKM dan lembaga pendidikan, dihadiri 2.500 orang krama Bali. 
Dikatakan, yang baru pada Bulan Bahasa Bali tahun 2025 ini yakni penyediaan Genah Malajah “Ramah Anak”. Di tempat itu anak-anak dituntun belajar bahasa Bali oleh para guru dari FKMGMP Bahasa Bali dan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Sebanyak 420 siswa SD se-Kota Denpasar mengikuti acara tersebut.
Kegiatan konservasi lontar-lontar milik masyarakat oleh Penyuluh Bahasa Bali di kabupaten/kota, sudah berhasil merawat 469 lontar milik krama Bali. Kegiatan itu akan terus dilaksanakan setahun ini dengan menyasar 1.500 lontar.
Panganugrahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama, penghargaan yang utama bagi pelestari bahasa, aksara dan sastra Bali tahun ini diberikan kepada Ida Wayan Oka Granoka.
Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun ini berlangsung di desa, kecamatan, kabupaten/kota, Provinsi Bali, lembaga pendidikan, dan lembaga-lembaga lainnya. Namun masih ada yang belum mampu melaksanakan Bulan Bahasa Bali. Menurut data, dari 1.500 desa adat di Bali, yang menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali sebanyak 1.487 desa adat. Masih ada 13 desa adat yang belum melaksanakannya. Kabupaten Jembrana, Buleleng, Tabanan dan Gianyar, semua desa adatnya sudah melaksanakan Bulan Bahasa Bali. 
Selanjutnya, dari 716 desa/kelurahan di Bali, sebanyak 667 desa/kelurahan menyelenggarakan. Masih ada 49 desa/kelurahan yang belum melaksanakan. Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Tabanan semua desa/kelurahannya sudah melaksanakan Bulan Bahasa Bali.
Lembaga pendidikan yang menjadi binaan Pemerintah Provinsi Bali, yakni SMA/SMK dan SLB, dari 152 SMA se-Bali, 131 yang melaksanakan. Yang belum melaksanakan sebanyak 21 SMA.
Sedangkan 170 SMK dan 15 SLB di Bali, semua melaksanakan Bulan Bahasa Bali.
Selain itu perguruan tinggi juga melaksanakan Bulan Bahasa Bali seperti Universitas Udayana, UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Undhiksa Singaraja, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, STAHN Mpu Kuturan Singaraja, INSTIKI, STKIP Amlapura, dan sebagainya.
“Berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, kita tak bisa lepas dari adanya media sosial. Media sosial bisa digunakan sebagai sarana ngelestariang bahasa Bali.  Pada gelaran Bulan Bahasa Bali 2025 ini pada media sosial Instagram dan Facebook, ada sekitar 2.000.000 viewer dari krama Bali dan luar Bali nonton dan mengikuti acara Bulan Bahasa Bali,” kata Kadisbud. 
Sementara itu acara penutupan Bulan Bahasa Bali VII 2025 dimeriahkan penampilan juara I dan juara II debat bahasa Bali, serta penampilan penyanyi juara I lomba gending rare.
Penutupan Bulan Bahasa Bali VII juga
dimeriahkan penampilan juara mesatwa Bali, Ida Ayu Gede Sasrani Widyastuti duta Kota Denpasar dan pementasan drama modern dari Komunitas Kini Berseri Denpasar.
Penampilan juara debat berbahasa Bali dari Kabupaten Badung dan Gianyar, dengan tema “Dunia Maya Merusak Bahasa Bali” tersebut mendapat apresiasi Gubernur Koster. Demikian juga penampilan penyanyi cilik Putu Ayu Shtita Pradnya Diwiastra, siswa kelas V SD BBS Bangli, peraih juara I lomba gending rare. Penutupan Bulan Bahasa Bali VII tersebut juga diisi penyerahan piagam penghargaan kepada peserta pemenang lomba dan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada Ida Wayan Oka Granoka.
Pada acara itu Gubernur Koster juga meluncurkan tema Bulan Bahasa Bali ke VIII tahun 2026 “Atma Kerthi Udiana Purnaning Jiwa”.
Atas suksesnya pelaksanaan Bulan Bahasa Bali, Gubernur Koster juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemprov Bali, kabupaten/kota, desa adat, desa/kelurahan, sekolah dan kampus yang tekun menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali.(MBP2)

See also  4 Maret, Gubernur Koster Sampaikan Pidato Perdana di DPRD Bali

Redaksi

Related post