Kaji Peran Yoga dalam Mengatasi Adiksi Internet, Akademisi Unud Raih Gelar Doktor
DENPASAR – Baliprawara.com
Bertempat di ruang sidang Lt III, Gedung Pascasarjana, Denpasar, telah berlangsung ujian Promosi Doktor dengan kandidat promovenda dr. I Putu Belly Sutrisna, S.Ked., M.Biomed, Sp. KJ.
Dia mengangkat judul disertasi “Pelatihan Hatha Yoga Adiksi Internet Memperbaiki Ekspresi mRNA Reseptor Dopamin D5, Ekspresi mRNA Nuclear Factor Kappa Actived B-Cells (NFkB) dan Gejala Adiksi Internet pada Remaja.”
Adiksi internet adalah suatu bentuk adiksi perilaku atau non zat yang angka prevalensinya semakin meningkat khususnya di era pandemi COVID-19. Hingga saat ini pengobatan standar untuk adiksi internet belum ditetapkan.
Studi tentang penanganan adiksi internet hingga saat ini masih terus perlu dikembangkan dan menjadi sesuatu yang darurat untuk segera ditemukan solusinya.
Studi metaanalisis menunjukkan intervensi olahraga, program grup konseling dan cognitive behavior therapy (CBT) memberikan efek yang signifikan memperbaiki gejala adiksi internet.
Intervensi olahraga didapatkan memberikan hasil yang lebih unggul dalam mengurangi gejala withdrawl atau putus internet.
Hatha Yoga digunakan sebagai terapi integrasi yang telah disetujui dan terbukti efektif dalam mengatasi adiksi termasuk adiksi internet, selain psikoterapi yang biasa sering dilakukan seperti cognitive behavioral therapy..
Pelatihan Hatha Yoga Adiksi Internet (HYAI) dikembangkan dari Hatha Yoga untuk dapat mengatasi adiksi internet yang terdiri dari Asana Suryanamaskara, Nadi Shodanam Pranayama, Pratyahara dan meditasi.
Pelatihan HYAI dilakukan berdasarkan pedoman olahraga dari American Collage of Sport Medicine (ACSM) dan WHO. Yakni, menggunakan metode FITT-VP yang dijabarkan dengan frequency (seberapa sering dilakukan), intensity (seberapa berat pelatihan), time (seberapa lama waktu pelatihan), type (jenis pelatihan), volume (total jumlah pelatihan), dan progression (peningkatan dalam seminggu).
Pelatihan pada remaja yang dianjurkan olahraga aerobik waktu 150 menit/minggu dalam intensitas sedang.
Penelitian menggunakan rancangan Randomized Community trial Control-Group Pretest – posttest Design, melibatkan sampel remaja usia 15-18 tahun yang mengalami adiksi internet dengan total sampel 34 orang.
Sampel yang diperoleh dilakukan random allocation yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok HYAI dan Kelompok Kontrol.
Sebanyak 12 partisipan dilakukan analisis pada Kelompok HYAI yang diberikan pelatihan 3 kali/minggu selama 60 menit dalam 8 minggu dan 17 orang pada Kelompok Kontrol diberikan CBT 1 sesi/minggu dalam 8 minggu.
Pelatihan Asana pada HYAI dapat meningkatkan CBF yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi BDNF melalui aktivasi myokin (irisin) dan PGC-1a, yang dapat merangsang sinyal rapamycin (mTHOR) untuk proses neuroplastisitas reseptor RDD5.
Dengan peningkatan RDD5 ini nantinya dapat berfungsi di dalam mengontrol keinginan atau motivasi seseorang yang mengalami adiksi internet untuk mencari internet.
Nadi Sudhi Pranayama, Pratyahara dan meditasi menurunkan tonus saraf simpatis dan meningkatkan tonus saraf parasimpatis yang berfungsi dalam mengatur keseimbangan HPA-Axis dalam mengontrol produksi kortisol di dalam tubuh.
Kortisol yang terkontrol dapat mengurangi sinyal faktor transkripsi NFkB yang dapat mengurangi respon inflamasi pada adiksi internet.
Penelitian ini adalah penelitian yang pertama kali meneliti tentang efektivitas yoga dari sisi biomolekuler RDD5 dan NFkB pada adiksi internet.
Penelitian ini membuktikan bahwa pelatihan HYAI 3 kali/minggu selama 60 menit dalam 8 minggu secara signifikan meningkatkan RDD5 dan menurunkan NFkB yang menjadi dasar dari perbaikan gejala adiksi internet yang di ukur dari penurunan skor IAT-Ina.
Ujian dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes.
Pada ujian kali ini Dr. dr. I Putu Belly Sutrisna, S.Ked., M.Biomed, Sp. KJ dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke- 352 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Cumlaude. (MBP/Unud.ac.id)