Karangasem Bersatu dan Kuta Bersatu Perkuat Sinergitas Ciptakan Keamanan Wilayah
MANGUPURA – baliprawara.com
Terkait dengan adanya warga Karangasem yang ditangkap polisi karena melakukan tindak kejahatan penjambretan dan copet di wilayah Kuta, tentu harus ditindak tegas. Pasalnya, kejahatan ini dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dengan kasus ini, ternyata ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang menggunakan moment penangkapan ini untuk memberi statemen di media sosial asal pelaku kejahatan. Sehingga hal tersebut membuat runyam suasana.
Ketua Umum Karangasem Bersatu (Kaber), Ida Bagus Putu Agung, secara tegas menyatakan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam kasus jambret dan copet di wilayah Kuta. Pihaknya merasa perlu meluruskan hal ini untuk mencegah munculnya stigma negatif di masyarakat, pascapenangkapan pelaku kejahatan oleh pihak kepolisian.
“Kami klarifikasi bahwa tidak ada anggota kami yang ikut serta dan berprofesi sebagai pelaku jambret dan copet,” ujarnya saat mengadakan pertemuan dengan Pengurus Kuta Bersatu (Kuber), Selasa 9 Agustus 2022 malam di Kuta.
Dirinya menegaskan kalau pelaku tindak kriminal ini, merupakan ulah oknum. “Ketika orang tersebut melakukan tindak pidana, dari manapun asalnya dia, itu hanya oknum. Kami di Karangasem Bersatu merupakan organisasi yang mendidik dan menjunjung tinggi norma-norma agama,” tegasnya.
Atas penangkapan para pelaku ini, pihaknya juga sangat mendukung upaya penegakan hukum bagi pelaku kejahatan ini. Pihaknya dari Karangasem Bersatu, siap bersinergi dengan Kuta Bersatu untuk sama-sama menciptakan keamanan wilayah.
Sementara itu, Pengurus Kuta Bersatu I Gusti Agung Kadek Suryananta mengatakan, pertemuan antara Kuber dan Kaber, tidak terlepas dari penertiban money changer (MC) tidak berizin belakangan ini yang dilakukan oleh Desa Adat Kuta, BI, Kejaksaan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Pertemuan tersebut juga tidak terlepas dengan adanya tindakan kriminal seperti jambret dan copet di wilayah Kuta.
“Di mana kemudian ada orang-orang tidak bertanggung jawab menggunakan moment dan memberi statemen di media sosial asal pelaku kejahatan. Sehingga hal tersebut membuat runyam suasana,” ujarnya.
Ia juga menerangkan, akibat komentar-komentar tersebut telah memberikan rasa tidak nyaman, khususnya warga Karangasem yang selama ini bekerja di wilayah Kuta. “Sehingga kami mengadakan pertemuan untuk meluruskan permasalahan akibat komentar-komentar kurang bagus di media sosial. Intinya hubungan kami di Kuber dan Kaber sangat harmonis, dan kami sepakat bersinergi untuk menjaga hal-hal yang kurang baik,” tegasnya. (MBP)