Karantina Bali Pastikan Kesehatan Sapi Siap Kirim Jelang Idul Adha
Pemeriksaan kesehatam Sapi.
DENPASAR – baliprawara.com
Pengiriman hewan kurban melalui Bali, mengalami lonjakan menjelang Idul Adha 1446 H. Tentu hal ini menjadi perhatian pihak Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bali (Karantina Bali).
Menurut Kepala Karantina Bali, Heri Yuwono, peningkatan lalu lintas hewan saat jelang Idul Adha, merupakan fenomena musiman yang selalu terjadi setiap tahunnya. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap hewan kurban. Sebagai upaya untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang dilalulintaskan melalui Bali, Karantina Bali terus meningkatkan pengawasan khususnya terhadap lalu lintas hewan kurban.
“Kami memastikan setiap ekor sapi yang dilalulintaskan telah memenuhi standar kesehatan dan kelayakan. Ini adalah bentuk komitmen Karantina dalam menjaga kesehatan dan keamanan pangan nasional,” kata Heri, melalui keterangan tertulisnya, Rabu 28 Mei 2025.
Lebih lanjut dikatakan, sejak Januari hingga 27 Mei 2025, tercatat sebanyak 40.995 ekor sapi potong telah dilalulintaskan melalui 1.443 kali pengiriman. Seluruhnya kata dia, telah melalui prosedur pemeriksaan karantina yang ketat.
Terkait pemeriksaan yang dilakukan meliputi verifikasi dokumen persyaratan dan evaluasi kondisi kesehatan ternak, untuk memastikan bebas dari Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK). Proses ini dilakukan oleh tim profesional Karantina Bali, terdiri dari Dokter Hewan Karantina dan Paramedik Karantina Hewan, di tiga titik utama: Pelabuhan Gilimanuk, Celukan Bawang, dan Benoa.
Dengan kualitas pengawasan yang prima, Karantina Bali terus memainkan peran penting dalam mendukung kelancaran distribusi hewan kurban secara nasional. Koordinasi lintas instansi juga diperkuat guna memastikan keamanan lalu lintas hewan hingga hari H perayaan Iduladha.
“Idul Adha adalah momentum penting bagi masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat benar-benar sehat dan aman. Upaya ini adalah bagian dari pelayanan publik yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,” tambah Heri.
Bali dikenal sebagai salah satu daerah pemasok utama sapi potong di wilayah timur Indonesia. Oleh karena itu, pengawasan karantina yang optimal menjadi kunci untuk memastikan bahwa distribusi hewan kurban ke daerah lain dapat berjalan lancar, aman, dan tidak menjadi sumber penularan penyakit hewan antarwilayah.
Badan Karantina Indonesia (Barantin) terus mengimbau seluruh pelaku usaha dan masyarakat untuk mematuhi regulasi karantina serta melaporkan setiap pengiriman hewan, ikan, dan tumbuhan, serta produk turunannya. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan keamanan hayati di Indonesia dapat terjaga dengan baik. (MBP)