Karya Seni Lukis Bernilai Fantastis, Kini Bisa Dinikmati Setiap Orang dalam Sebuah Masker

MANGUPURA – baliprawara.com

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kebutuhan masker terus meningkat untuk melindungi diri dan orang lain. Saat ini banyak kreasi unik diaplikasikan pada sebuah masker, seperti pengaplikasian karya seni lukisan ke dalam masker. 

Dengan menggandeng para seniman, karya-karya hebat mereka yang bernilai seni yang selama ini hanya bisa dinikmati dan dibeli oleh orang-orang yang berduit, tentunya dengan diaplikasikan ke dalam masker, bisa dinikmati oleh setiap orang. Seperti pengaplikasian karya seni lukis dari seniman-seniman terkenal pada sebuah masker yang digarap di Kita Satu Bali, melalui proyek Kita Art Friends.

Menurut Director Kita Satu Bali, Abdes Prestaka, masker ini merupakan adaptasi dari lukisan para seniman. Pihaknya berkomitmen, bagaimana agar karya seni berupa lukisan bisa masuk ke dalam masker. Sebab, tak semua masyarakat mampu membeli lukisan dengan harga puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah.

 

“Jadi karya-karya hebat mereka, yang bisa beli hanya orang-orang yang berduit. Konsep kami, bagaimana agar karya seni ini bisa dinikmati oleh semua orang. Tidak hanya orang-orang yang punya uang. Jadilah kami ajak para seniman agar karya mereka bisa dinikmati banyak orang. Kebetulan saat ini semua orang memerlukan masker. Jadi agar bermasker juga bisa tetap keren,” kata  Abdes saat ditemui di workshopnya di kawasan Kuta, Sabtu 21 Agustus 2021.

Abdes menyebutkan, setidaknya ada sekitar 35 seniman yang ikut proyek Kita Art Friends. Mulai dari seniman asal Bali, Jogja, Bandung, Surabaya, bahkan Jakarta. “Untuk seniman-seniman ini kami kurasi berdasarkan sepak terjangnya, gaya lukisannya apakah cocok di merch. Yang mana semua aliran kami gunakan,” katanya

See also  Menjadikan Zona Hijau, Tantangan Bagi Pemerintah dan Masyarakat Badung

Untuk membuat masker ini, dilakukan dengan teknik printing sublime atau transfer print, yakni sebuah metode melalui gambar digital dan bisa langsung dicetak dan dipindahkan ke media kain scuba. Sebelum di print, lukisan yang sudah dipilih, di foto terlebih dahulu kemudian didesain sedemikian rupa supaya cocok dengan desain masker. Setelah masuk proses printing sublime, kemudian kertas hasil print ini, diletakkan di atas kain scuba yang akan digunakan sebagai masker dan dipanaskan. Setelah itu, baru kain yang sudah bergambar, dipotong sesuai ukuran dan lanjut ke proses penjahitan. 

 

Lebih lanjut dirinya mengklaim kalau konsep ini, akan lebih sulit bila diduplikasi. Karena harus foto karya asli dulu dan diolah sedemikian rupa. Pihaknya juga berkomitmen, bagaimana caranya agar harga masker ini tidak mahal. “Jadi kami patok paling murah Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu untuk satu masker. Dan untuk masker garuda edisi tahun ini seharga Rp 50 ribu. Dari segi bahan, kami menggunakan scuba, atau yang kami sebut neo print spandex agar kualitas bagus dan nyaman digunakan. Untuk ukurannya kami ada tiga ukuran, s, regular, dan xl, kami tidak ada l karena lebarnya bisa diatur,” kata dia menambahkan.

Untuk itu, kepada masyarakat yang menyukai karya dari seniman-seniman tersebut, jika tidak bisa membeli karyanya, bisa dengan menggunakan masker ini. Dengan keunikan dan tentunya sangat aman untuk digunakan, masker ini peminatnya sangat banyak sekali. Seperti edisi hari kemerdekaan, yakni masker dengan tema Garuda, itu sangat laris. “Masker garuda edisi kali ini paling banyak dicari. Selain itu banyak sekali artis-artis dan influencer yang membantu, seperti Cinta Laura, Tamara, Indah Kalalo, mereka dengan senang hati membantu,” ucapnya.

See also  Latih Bakat dan Minat, Siswa SD 11 Jimbaran Ngayah Tari dan Mekidung saat Saraswati

Yang unik dari para kolektor lukisan yang juga merupakan pelanggannya, banyak dari mereka  membeli masker tidak untuk dipakai, tapi untuk dikoleksi. Karena masker yang dibuatnya itu benar-benar adaptasi dari karya seniman sendiri. “Ada beberapa juga yang limited edition, jadi kami tidak produksi lagi. Jadi kami selalu hadir dengan koleksi yang berbeda,” bebernya.

 

Dalam aplikasi karya seni lukis Ini, pihaknya tidak hanya membuat untuk di masker, namun juga untuk di art merch. “Jadi ada baju, syal, tas, dan sejenisnya. Karena setelah kami diskusi dengan para seniman, mereka juga ingin memiliki art merch, tapi mereka tidak tahu produksinya dimana. Jadi apa yang kami buat ini, adalah bentuk pemikiran kami bahwa di situasi pandemi ini mungkin ada beberapa yang menyerah, tapi kami dari industri kreatif jadi tidak boleh ada kata menyerah. Kalau orang kreatif, jadi harus kreatif. Jadi kita harus bisa melihat peluang di situasi yang sulit ini,” katanya menambahkan.

Abdes menceritakan, sebelum dirinya menggarap masker ini, awalnya ia lebih menggarap event management dengan nama Kita Satu Bali. Bahkan tak jarang kliennya berasal dari luar negeri. “Begitu pandemi, semua kolaps, karena klien luar semua. Kebetulan saya pecinta berat karya seni, saya sudah koleksi beberapa lukisan-lukisan seniman dari Jogja dan Bali,” tuturnya.

Begitu pandemi, dirinya sempat bingung dan akhirnya berpikir apa yang bisa dikerjakan. Dalam hal ini, dirinya memiliki alat yang cukup banyak, seperti mesin print dan sebagainya. “Jadi akhirnya kami berpikir saat awal pandemi, kami ajak beberapa seniman agar karyanya dikirim ke kami dan kami adaptasi ke masker. Saat itu masih masker satu lapis dan sukses sekali, banyak sekali yang minat. Kemudian pemerintah menyarankan dua lapis, dan saat itu sempat drop, kemudian barulah kami buat dua lapis, proyek ini kita namakan Kita Arts Friends,” kenangnya.  

See also  Kaji Peran Yoga dalam Mengatasi Adiksi Internet, Akademisi Unud Raih Gelar Doktor

Melalui kreasi masker ini, pihaknya ingin menekankan bahwa industri kreatif tetap harus berkembang dan mampu melihat peluang dalam keadaan sulit. Dirinya menegaskan, dari industri kreatif, harus tetap kreatif dan tidak boleh ada kata menyerah. (MBP1)

 

redaksi

Related post