Kasus Pura Luhur Muncak Sari, IWK Sayangkan Penggugat Banding

I Wayan Karta (IWK) Pengacara Panitia Puncak Sari
TABANAN – Baliprawara.com
Sidang Putusan sengketa atas lahan antara penggugat Desa Adat Sarinbuana, Selemadeg Timur dengan tergugat Panitia Puncak Sari di Pengadilan Negeri Tabanan dimenangkan tergugat, Selasa (25/06/2022).
Ketua majelis Hakim Pengadilan Negeri Tabanan, Putu Gde Novyartha, dalam amar putusannya menyatakan gugatan dari Pihak Penggugat, yakni Bendesa Adat Sarinbuana, Selemadeg Timur, I Gede Saputra Giri, ditolak secara keseluruhan.
“Setelah melalui Pertimbangan majelis hakim dan penggugat tidak mampum membuktikan dalil gugatannya, sedangkan pihak tergugat telah mampu membuktikan dalil jawabannya dan tidak terbukti melalukan perbuatan melawan hukum yang merugikan penggugat, maka majelis hakim berpendapat gugatan penggugat ditolak untuk seluruhnya,” urainya.
Atas putusan Hakim, Budi Hartawan, SH.,pengacara penggugat kasus sengketa lahan ini, seusai persidangan menyatakan jika keputusan majelis hakim Pengadilan Negeri Tabanan atas pekara sengketa lahan ini bersifat NO. “Keputusan saat ini, masih bersifat NO dan belum ditetapkan siapa pemilik lahannya, maka kami putuskan untuk banding,” ucapnya.
Pengacara Tergugat kasus sengketa Lahan Deruwen Desa Adat Sarinbuana yang diduga disertifikatkan oleh Pihak Panitia Puncak Sari, I Wayan Karta (IWK) membantah jika keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tabanan bersifat NO (Putusan Niet Ontvankelijke Verklaard).
“Kenapa saya bantah pernyataan Pengacara Penggugat yang menyebutkan Keputusan hakim terhadap perkara No. 358/Pdt.G/PN.Tab, karena dalam amar putusan disebutkan Majelis Hakim menolak eksepsi yang diajukan oleh Penggugat, jadi keputusan hakim atas perkara ini, tidak memilik cacat formil,” jelasnya.
Terhadap upaya banding dari pihak pengungat ini, kuasa hukum tergugat I Wayan Karta sangat menyayangkan, tetapi pihaknya tetap siap untuk meladeni banding dari pengugat. “Saya sangat menyangkan mereka banding, harusnya kasus ini cukup sampai disini saja. Tetapi kami tentu siap ladeni, tapi kami tetap membuka pintu mediasi dan berharap kasus ini tidak berlarut – larut, kenyamanan umat beribadah di Pura Luhur Muncak Sari tidak terganggu,” tambahnya. (MBP)