Kebakaran TPST Samtaku Jimbaran, Puluhan Petugas Berjibaku Padamkan Api

 Kebakaran TPST Samtaku Jimbaran, Puluhan Petugas Berjibaku Padamkan Api

Proses pemadaman kebakaran di TPST Samtaku Jimbaran.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kebakaran yang melanda Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Rabu 17 Juli 2024, sempat membuat petugas kesulitan dalam penanganan. Pasalnya, di dalam bangunan lokasi pengolahan sampah tersebut, terdapat tumpukan sampah yang cukup banyak.

Sebanyak 40 orang petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Badung, berjibaku untuk memadamkan kobaran api. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran ini, namun diprediksi api muncul karena adanya konsleting listrik dari salah satu panel.

Menurut Danru II Badung Selatan Damkar Badung, I Putu Suyasna, selain menerjunkan 40 personel, sebanyak 11 unit mobil damkar Badung dari lima pos juga dikerahkan. Bahkan, pihaknya juga menurunkan alat SCBA atau Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), alat pelindung pernafasan.

Sekitar 6 personel menggunakan SCBA masuk ke dalam areal gudang pengolahan sampah.“Personel yang melakukan pemadaman menggunakan alat SCBA. Karena kendala asap tebal di lokasi. Jika tidak menggunakan alat itu, tentu beresiko keracunan gas karbon karena asapnya tebal,” kata Suyasna, ditemui di lokasi.

Informasi pertama mengenai kebakaran ini kata dia, diperoleh dari rekan yang berjaga malam. Menindaklanjuti informasi tersebut, Pos terdekat, yakni Pos ITDC dan Pos Pecatu Graha, berangkat lebih awal dan diikuti oleh pos-pos lain sebagai backup. Total ada mobil pemadam kebakaran dari 5 pos dikerahkan, yaitu 1 unit dari Pos ITDC, 2 unit dari Pos BPD, 2 unit dari Pos Majapahit, 3 unit dari Pos Kunti, 1 unit dari Pos Induk, serta masing-masing 1 unit dari Pos Dalung dan Pos Puspem.

See also  Rapat Bersama Menhub, Imigrasi Ngurah Rai Sampaikan Kesiapan Sambut Delegasi KTT G20

“Kami mendapat informasi sekitar pukul 05.40 Wita. Karena tumpukan sampah yang sangat tebal, kami harus mengurai kembali sampah yang tertumpuk di dalam gudang. Kami menghadapi kesulitan memadamkan api karena kekurangan alat berat untuk mengurai sampah yang tertumpuk di gudang. Suplai air juga menjadi kendala karena di wilayah Badung Selatan ini suplai airnya sangat kecil,” jelasnya.

Sementara, menurut penuturan Security TPST Samtaku, Made Sudana, kronologi kebakaran baru diketahui sekitar pukul 04.30 Wita ketika ia melakukan patroli rutin di area belakang gudang. “Pada awalnya, pukul 04.00 Wita, saya melihat semuanya normal di belakang gudang. Namun, sekitar pukul 04.30 Wita, saya melihat titik api mulai muncul. Saat itu saya tidak bisa memadamkan api dengan cara manual, karena api sudah terlalu besar. Saya segera menghubungi penanggung jawab gudang dan meminta bantuan dari petugas pemadam kebakaran,” bebernya.

Sudana mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab awal munculnya api tersebut. Dia menuturkan jika secara tiba-tiba api muncul di tengah-tengah tumpukan sampah. Menurut keterangannya, tidak ada aktivitas di Gudang. Kondisi Listrik di dalam Gudang pun diakui sudah dimatikan. Kebakaran ini selain menghanguskan tumpukan sampah yang akan dipilah dan diolah, juga menghanguskan mesin-mesin pemilah sampah yang di dalam gudang. (MBP)

 

redaksi

Related post