Kembali Dibuka, Taman Edelweis Bali Siap Sambut New Normal

 Kembali Dibuka, Taman Edelweis Bali Siap Sambut New Normal

AMLAPURA – baliprawara.com

Tatanan hidup baru atau new normal mulai diterapkan di Bali pada Kamis (9/7). Bagi masyarakat yang sudah kangen berlibur setelah beberapa bulan terakhir lebih banyak melakukan aktivitas di rumah, kini bisa mempersiapkan diri.

Sebagai salah satu alternatif untuk berlibur, Taman Edelweis Bali sangat cocok untuk dikunjungi. Bagaimana tidak, taman yang memiliki belasan spot foto yang Instagramable yang berlokasi di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Akses ke lokasi mudah dijangkau dan berada begitu dekat dengan Pura Besakih. Jarak tempuh dari Pura Besakih sekitar 2 km dari bisa sampai ke tempat ini. 

Menurut I Nengah Sueca selaku pengelola, Taman Edelweis Bali mulai dibuka kembali pada 9 Juli. Meski demikian, pihaknya mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan di kawasan tersebut. “Di kawasan ini kita akan memberlakukan prosedur kesehatan yang ketat. Seperti prosedur mencuci tangan saat baru tiba, pengecekan suhu tubuh, serta pemakaian masker dan selalu menjaga jarak,” katanya.

Terkait latar belakang dibangunnya Taman Edelweis Bali, Sueca mengungkapkan, ide ini muncul berawal untuk membangkitkan perekonomian Desa Besakih yang sempat terpuruk akibat bencana erupsi Gunung Agung pada akhir tahun 2017. “Gara-gara Gunung Agung berstatus awas, banyak warga Banjar Temukus dan sekitarnya terpaksa harus mengungsi ke tempat aman. Masalahnya, Banjar Temukus berada di lereng Gunung Agung dalam jarak 4,5 kilometer dari puncak kawah, yang merupakan Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, hingga setiap saat jadi sasaran hujan abu vulkanik,” kenangnya.

See also  Ny Putri Koster Gandeng Dinas Pariwisata untuk Angkat Produk Lokal Bali

Saat itu, dirinya juga ikut mengungsi bersama keluarga dan warga Banjar Temukus lainnya. Setelah erupsi berakhir, tahun 2018 warga desa diminta untuk kembali. Namun, karena warga yang mengungsi lebih nyaman di pengungsian serta sudah menyewa lahan di sana, banyak dari mereka enggan untuk kembali. Untuk itulah, muncul inisiatif untuk membuat Taman Edelweis yang baru dikelola seluas 2 hektar agar warga mau kembali ke desa. Jadi, taman ini baru berumur 2 tahun, atau sejak 15 Juli 2018.  “Ternyata, objek wisata Taman Edelweis ini dapat apresiasi masyarakat luas. Setiap harinya, banyak pengunjung datang untuk berswafoto dengan latar belakang edelweis atau padang kasna,” bebernya.

Dengan keberhasilan mengelola tempat wisata ini, pihaknya menyebut ini merupakan anugerah titipan Tuhan dibalik musibah erupsi Gunung Agung. Taman ini memiliki lebih dari belasan spot foto, salah satunya Taman Surga. Untuk tiket masuk domestik seharga Rp 20 ribu. Itu sudah termasuk paket asuransi, parkir, free wifi. 

Dijelaskan, untuk jumlah kunjungan, dulu sebelum pandemi Covid-19, rata-rata lebih dari 200 orang per hari. Dari jumlah itu, pengunjung domestik paling banyak dibandingkan pengunjung mancanegara. Bahkan,  pada saat puncak kunjungan sempat mencapai sebanyak 7.000 orang per hari, yakni pada Desember. setelah itu kunjungan normal kembali. (MBP1)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *