Kembangkan Model Deteksi ADHD, Sudarma Adiputra Raih Gelar Doktor Ilmu Kedokteran

 Kembangkan Model Deteksi ADHD, Sudarma Adiputra Raih Gelar Doktor Ilmu Kedokteran

DENPASAR – Baliprawara.com

Bertempat di Ruang Sidang Pascasarjana Lt III, telah berlangsung ujian Promosi Doktor yang dilaksanakan secara offline dengan kandidat promovendus Ns. I Made Sudarma Adiputra, S.Kep., M.Kes., dengan judul disertasi “Model Kemampuan Mengenal Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada Anak Prasekolah di Keluarga Inti”, Kamis ( 23/06/2022 ).

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak sehingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Prevalensi ADHD di dunia menunjukkan angka yang bervariasi antara 2-20%, Prevalensi ADHD di Indonesia belum diketahui secara pasti, hal ini disebabkan penelitian tentang prevalensi ADHD di Indonesia masih sangat sedikit, sehingga belum didapatkan angka pasti mengenai kejadian ADHD di Indonesia. 

Angka kejadian ADHD di Provinsi Bali belum diketahui, data ADHD hanya terbatas pada rekam medis pada tempat pelayanan anak berkebutuhan khusus. Keterbatasan data tentang anak dengan ADHD ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor seperti banyak orang tua yang tidak paham atau mengerti dengan kejadian ADHD tersebut sehingga tidak memeriksakan anak dengan gejala ADHD. Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada Agustus 2017 yang dilakukan peneliti terhadap lima orang tua yang memiliki anak dengan ADHD, didapatkan hasil empat dari lima orang tua mengatakan terlambat mengetahui bahwa anak mereka menderita ADHD.

Angka kejadian ADHD lebih menyerupai fenomena gunung es oleh karena banyak anak-anak dengan ADHD yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik. Sebagian besar orang tua memahami ADHD setelah memeriksakan ke pelayanan kesehatan (psikolog/psikiater). Informasi mengenai ADHD sangat minim tersosialisasikan kepada orang tua. 

Faktor pengetahuan menjadi salah satu penentu minimnya data kejadian ADHD di Indonesia. Penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti tahun 2018 didapatkan hasil: 42,2% responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang ADHD terutama dalam deteksi dini dan melakukan penanganan anak dengan ADHD. Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting dalam mengungkap kejadian ADHD yang terjadi. Keluarga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan anak, keluarga akan mengetahui kali segala sesuatu yang terjadi pada anak termasuk masalah atau gangguan kesehatan yang muncul.

See also  Kembangkan Pariwisata di Timor Leste, Fakultas Pariwisata Dili Institute of Technology Bekerja Sama dengan FPar Unud

Meningkatkan kemampuan mengenal ADHD pada keluarga inti penting sekali dilakukan agar keluarga lebih cepat untuk mengambil keputusan terkait masalah kesehatan pada anak. Kemampuan mengenal ADHD keluarga agar keluarga lebih waspada akan masalah-masalah kesehatan atau tahapan tumbuh kembang pada anak, dan apabila ada masalah bisa langsung mencarikan solusi.

[quads id=1]

 

Dengan melihat kondisi prevalensi ADHD yang belum diketahui, keterlambatan orang tua menyadari anaknya mengalami gangguan ADHD dan pengetahuan keluarga tentang ADHD masih kurang maka sangat perlu dilakukan “Penyusunan Model Kemampuan Mengenal Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Pada Anak Prasekolah Di Keluarga Inti” model ini dirancang berdasarkan faktor penghambat dan pendukung kemampuan mengenal ADHD dikeluarga inti, model ini juga mengacu pada pengalaman-pengalaman pengenalan keluarga yang memiliki anak ADHD dengan menggunakan pendekatan teory ladder of empowerment, kohesi sosial dan dukungan keluarga. Model ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan sikap keluarga dalam mengenal ADHD pada anak prasekolah, peningkatan kemampuan mengenal akan meningkatkan ketepatan dalam skrining ADHD pada anak, sehingga akan meningkatkan temuan kasus baru ADHD pada anak.

Penelitian ini menggunakan rancangan Mixed Methods dengan pendekatan Sequential Exploratory Design. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, tahap pertama adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggali mekanisme pengenalan ADHD pada keluarga yang memiliki anak ADHD. Pada penelitian tahap kedua dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menafsirkan penemuan-penemuan kualitatif (penelitian tahap 1) kedalam hasil kuantitatif. Penelitian tahap ketiga penyusunan model dan dilanjutkan meminta pendapat pakar terhadap model yang telah tersusun. Ketiga tahap penelitian dilaeksanakan mulai Juni 2021 sampai dengan Februari 2022. Populasi penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak prasekolah dan berdomisili di Kota Denpasar, Kerangka konseptual kemampuan mengenal dikembangkan berdasarkan Ladder of Empowerment dengan penambahan kohesi sosial dan dukungan keluarga. Data yang didapat dianalisis dengan Chi-Square dan Regresi Logistik.

See also  Doktor Ilmu Kedokteran Buktikan Pendekatan Ergonomi Total Dapat Mengurangi Kelelahan dan Meningkatkan Kenyamanan Kerja Dokter Gigi

Ujian dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan  Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. I Gede Eka Wiratnaya, Sp. OT (K)? Pada ujian kali ini Dr. Ns. I Made Sudarma Adiputra, S.Kep., M.Kes dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke- 347 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Sangat Memuaskan. (MBP/Unud.ac.id)

[quads id=1]

 

Redaksi Bali Prawara

Related post