Kemendag Inisiasi Gernas Mapan di Bali, Perkuat Peran Pasar Rakyat sebagai Pusat Aktivitas Ekonomi Modern

Mendag Busan saat berkunjung ke Pasar Badung, melihat dari dekat pengolahan limbah sayur dan buah menjadi eco enzim.
DENPASAR – baliprawara.com
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan peran pasar rakyat sebagai pusat aktivitas ekonomi yang modern, bersih, dan inklusif melalui beragam program strategis.
Mendag Budi Santoso menekankan pentingnya menjaga kebersihan pasar sebagai pusat interaksi fisik masyarakat melalui Gerakan Nasional
Membersihkan Pasar Nasional (Gernas Mapan).
Hal tersebut disampaikan Mendag Budi Santoso (Busan) saat mengampanyekan Gernas Mapan di Pasar Badung,
Denpasar, Bali pada Selasa, (29/7).
Hadir pada acara ini, Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Ade Paldina Ruteka dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wijaya.
Turut mendampingi Mendag Busan, Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim dan Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra.
“Revitalisasi pasar bukan hanya soal membangun fisik. Kita juga mendorong transformasi dari sistem tata kelola pasar, dari luring menuju daring, atau model hibrida. Artinya, pasar tetap berfungsi secara fisik, tapi pedagang juga bisa menjangkau konsumen secara digital,” ujar Mendag Busan.
Mendag Busan mengungkapkan, pasar rakyat juga berperan sebagai pusat interaksi fisik masyarakat.
Melalui program Gernas Mapan, pengelola pasar, pedagang, dan konsumen diajak untuk bersama-sama
menciptakan lingkungan pasar yang bersih, tertata, dan sehat.
“Pasar rakyat harus bersih, tidak bau, dan pengelolaan sampahnya harus benar. Ini penting agar pasar
tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Edukasi kepada semua pihak, baik pengelola, pedagang,
hingga pembeli menjadi kunci utama keberhasilan program ini,” lanjut Mendag Busan.
Mendag Busan juga mendapati bahwa Pasar Badung telah memiliki fasilitas pengelolaan sampah yang terdiri atas instalasi penampungan sampah botol plastik menggunakan Reverse Vending Machine(RVM) dan pengolahan sampah organik yang menggunakan metode pengomposan Teba Modern serta menjadi
eco enzym.
“Saya tidak mencium bau sampah di tempat penampungan sampah karena sudah dikelola dengan baik. Sampah organik berhasil diolah menjadi pupuk alami,” jelas Mendag Busan.
Pasar Penghasil
Sampah Kedua
Senada dengan Mendag Busan, Deputi Ade menyebut, membersihkan pasar merupakan gerakan transformatif yang menjadikan pasar sebagai ruang ekonomi yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLH 2024, sumber penghasil sampah kedua paling banyak adalah pasar rakyat dengan kontribusi mencapai 5,4 juta ton sampah atau sekitar 16,68 persen total sumber sampah per tahun.
“Pasar yang bersih meningkatkan kenyamanan konsumen dan memperkuat daya saing produk lokal serta membuka peluang ekonomi baru dari sektor pengelolaan sampah,” tegasnya.
Gernas Mapan merupakan gerakan yang mengajak seluruh pemangku kepentingan pasar rakyat untuk bersatu dan lebih sejahtera melalui pengelolaan jutaan ton sampah pasar setiap tahunnya. Gerakan ini turut mendapat dukungan dari KLH serta pemerintah daerah.
Pelaksanaan Gernas Mapan di Bali juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-
80 Republik Indonesia. Kegiatan ini melibatkan pembeli, pedagang, pengelola Pasar Badung, serta
masyarakat di sekitar pasar.
Sebelumnya, Gernas Mapan telah dilaksanakan di dua lokasi, yakni di Pasar Tomang, Jakarta Barat pada 14 Maret 2025, dan Pasar Atas Baru, Kota Cimahi pada 22 Februari 2025.
Sebelum melaksanakan aksi bersih-bersih, para peserta Gernas Mapan mendapatkan edukasi tentang
Kampanye Bali Bebas Sampah yang disampaikan oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi
Bali. Gerakan Bali Bebas Sampah sendiri telah dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9
Tahun 2025 tanggal 2 April 2025, sebagai inisiatif positif dari Pemerintah Provinsi Bali dalam
mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Gung, salah satu pedagang di Pasar Badung menyampaikan, program Gernas Mapan memberikan dampak positif bagi pedagang dan pengelola pasar dalam mengelola sampah secara mandiri.
“Gerakan ini sangat baik karena melatih kami untuk mengolah dan memilah sampah secara mandiri sehingga kebersihan pasar tetap terjaga. Pasar yang bersih membuat pedagang, pembeli, dan pengelola merasa nyaman dalam beraktivitas,” imbuhnya.
(MBP2)