Kendaraan Plat Luar Bali Mulai Berdatangan ke Kuta Disaat Penerapan Ganjil-genap
MANGUPURA – baliprawara.com
Mulai menggeliatnya kunjungan wisatawan domestik di masa pandemi Covid-19 ini, memberikan harapan kepada masyarakat khususnya yang berjualan di pantai. Seperti yang terlihat di kawasan pantai Kuta, Badung, Minggu 26 September 2021, sejumlah kendaraan dari luar Bali, mulai berdatangan. “Kendaraan plat luar yang melintasi wilayah Kuta, sudah mulai menggeliat, namun tidak sepadat seperti dulu. Tentu ini menandakan mulai bangkitnya pariwisata,” kata Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista, saat ditemui usai pemasangan QR Code di Pantai Kuta.
Diakuinya, saat ini sudah cukup banyak wisatawan domestik yang datang menggunakan kendaraan pribadi dan masuk ke obyek wisata Pantai Kuta. Hal ini terlihat dengan banyaknya kendaraan roda empat yang melintas, dengan nomor polisi luar Bali. Namun, kendalanya saat ini di kawasan Kuta, menjadi lokasi diberlakukannya ganjil genap setiap Sabtu-Minggu, dan hari Libur, yang tentunya membuat pengendara kebingungan.
Pihaknya menyampaikan kalau, di saat kendaraan plat luar berdatangan, banyak dari pengemudi yang kebingungan dengan adanya pemberlakuan ganjil genap untuk masuk ke kawasan Kuta. Untuk itu, dia berharap pemerintah melakukan evaluasi terkait penerapan aturan tersebut.
Menurutnya, dengan adanya pengunjung dari luar daerah dan datang menggunakan mobil pribadi, tentu memberikan dampak positif bagi masyarakat Kuta khusus pedagang yang berjualan. Meski demikian, pihaknya tetap berharap agar wisatawan yang datang tetap mematuhi peraturan yang ada saat ini. “Kalau membludaknya kunjungan seperti yang diprediksi oleh pemerintah itu belum terlalu juga. Makanya, dengan adanya pemberlakuan ganjil-genap itu, tentu bisa menurunkan antusiasme masyarakat atau wisatawan juga. Ya, harapannya aturan ganjil genap itu dievaluasi. Sehingga, tidak menimbulkan kebingungan juga bagi pengendara dari luar yang masuk ke kawasan pantai,” harap Waisista.
Hal senada juga disampaikan, Ketua LPM Legian, I Wayan Puspa Negara. Dari pemantauannya selama sepekan belakangan ini, kunjungan wisatawan khususnya domestik sudah mulai banyak yang masuk Pantai Legian. Wisatawan yang datang itu, dominan dari pulau Jawa dan menggunakan kendaraan pribadi. Mirisnya, lanjut Puspa Negara, banyak wisatawan yang mengeluh dengan pemberlakuan ganjil genap. Di mana, saat memasuki Jalan Pantai Kuta, mereka diberi imbauan ganjil-genap oleh petugas untuk mentaati aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali. “Wisatawan ini datang dengan antusias mau ke Pantai Kuta dan Legian. Tapi, di akses masuk, ada penjagaan dan juga imbauan oleh petugas terkait. Meski masih dalam tahapan sosialisasi, banyak yang masih bingung terkait ganjil genap itu. Khususnya mereka yang datang dari luar Bali,” ungkap Puspa Negara
Dia meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi atau bahkan meniadakan aturan ganjil genap ini, dikarenakan, obyek wisata Pantai Legian tentu terdampak secara langsung dengan aturan yang ada. Karena memiliki akses masuk yang sama. Puspa Negara juga membeberkan wisatawan ini belum tahu aturan yang ada, karena dikategorikan sebagai kebijakan lokal. “Untuk pemberlakuan ganjil genap itu tidak tepat di destinasi wisata pantai Kuta dan Legian saat ini. Ini kan aturan lokal untuk mengantisipasi persoalan Nasional dan Internasional. Kalau perlu, dicabut dulu,” tegasnya.
Kasidikmas Subdit Kamsel, Ditlantas Polda Bali, Kompol I Nyoman Gatra menjelaskan untuk sementara sifatnya masih pengawas rutin. Saat ini belum terlalu padat, meski demikian sudah ada banyak wisatawan yang datang menggunakan kendaraan pribadi ke sejumlah obyek wisata pantai. Yang jelas, lanjut Kompol Gatra, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengamanan maksimal. “Dengan turunnya PPKM ke level III, banyak kendaraan dari luar. Ini yang terus kita awasi. Kita sambut baik dan lakukan pengamanan maksimal ke depannya,” ungkap Gatra. (MBP)