Kepala BNPB Cek Kesiapan Bali Sebagai Tempat Karantina PPLN Terutama PMI
MANGUPURA – baliprawara.com
Rencana Bali dibuka untuk menjadi Tempat Karantina dan Kewajiban RT-PCR bagi WNI Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), menjadi fokus perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menindaklanjuti hal itu, Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Mayjen TNI Suharyanto, Rabu 12 Januari 2022, meninjau langsung lokasi yang rencananya akan dijadikan tempat karantina bagi PPLN di wilayah Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Badung. Adapun lokasi yang ditinjau yakni, Hotel Hilton Garden Inn Bali dan Wisma Bima Karantina Wilayah Kuta, Badung, Bali.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya datang ke Bali dalam rangka meninjau tempat karantina, terkait rencana dijadikannya Bali sebagai tempat karantina bagi PPLN, menyusul rencana serupa di Jawa Timur. Namun demikian, pihaknya mengaku belum bisa memastikan kapan rencana tersebut akan terealisasi. Entahkan nantinya lokasi itu menjadi tempat karantina PPLN yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang bukan PMI, hal itu nantinya akan diputuskan oleh pemerintah. “Kami disini untuk meninjau sejauh mana kesiapan Bali. Untuk kapan rencananya dibuka, kita harapkan secepat mungkin,” katanya ditemui usai peninjauan..
Untuk di Bali kata dia, ada sebanyak 60 hotel dan wisma-wisma yang dipersiapkan menjadi lokasi karantina bagi PPLN. Kapasitas tempat tersebut diakuinya cukup banyak. Dari lokasi monitoring wisma, terdapat sebanyak 400 kamar lebih. Hal itu belum ditambah dengan kamar hotel yang tidak terbatas jumlahnya, sebab di Bali memang banyak hotel dan saat ini kondisinya relatif sepi. Hal itulah menurutnya, membuat cukup mudah untuk mencari tempat karantina, dengan memanfaatkan hotel yang siap. “Kondisinya bagus dan sangat representatif. Jika dibandingkan dengan yang di Jakarta dan Surabaya, ini relatif sama equal,” bebernya.
Terkait apakah lokasi tersebut nantinya dipergunakan bagi PMI yang dibiayai pemerintah, ataukah bagi PMI yang melaksanakan karantina mandiri, hal itu juga masih menunggu keputusan pemerintah. Lokasi karantina bagi PPLN di Bali ini menurutnya, bertujuan untuk membagi beban yang selama ini berlokasi hanya di Jakarta dan Surabaya. Begitupula pengalokasian lokasi itu bagi karantina WNA, jika hal itu diizinkan maka tentu akan langsung ke Bali.
Sementara itu, Kadiskes Kabupaten Badung, dr Nyoman Gunarta bersama Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma mengatakan, pihaknya sebagai satgas di Badung sudah mengantisipasi penyiapan tempat isoter. Kalaupun untuk PMI itu dari kebijakan pusat, disiapkan di hotel, pihaknya tetap siapkah wisma bima 1 dan satu hotel di Kuta untuk warga Badung, kalau ada yang terpapar Covid-19. Rencana memang untuk PMI, akan disiapkan di hotel. Untuk di Badung jumlah hotel dan wisma ada 8 saat puncak kasua di bulan Juli-Oktober. Sata ini, yang disiagakan ada 2 tempat, di hotel bakung dan di wisma bima, dengan kapasitas 200 tempat tidur. “Kami sudah ada komitmen dengan 6 tempat lain, kalau nanti ada eskalasi, kami akan segera mungkin menyiagakan di 6 tempat itu,” bebernya.
Untuk SDM, pihaknya sudah punya tim di masing-masing isoter yang di organize oleh BPBD. “Kami di bidang kesehatan menyiapkan 3 nakes tiap shift per hari yang berjaga 24 jam. Untuk paginya ada dokter yang melakukan pemeriksaan. Dari BPBD dan Satpol PP juga menyiagakan petugas untuk menjaga keamanan. Saat ini kami masih menunggu keputusan nantinya seperti apa teknis di lapangan,” terangnya. (MBP1)