Keterbatasan Fasilitas dan SDM Dikhawatirkan Picu Kegagalan New Normal Sektor Pendidikan

 Keterbatasan Fasilitas dan SDM Dikhawatirkan Picu Kegagalan New Normal Sektor Pendidikan

SINGARAJA – baliprawara.com

New normal di sektor pendidikan harus diterjemahkan sebagai upaya melindungi keamanan, kesehatan dan keselamatan peserta didik. Maka dari itu, perlu ada penetapan dan kepatuhan terhadap standard operating procedure (SOP) kesehatan, terutama di tingkat sekolah dasar (SD). Hal ini diungkapkan akademisi dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd. saat menjadi narasumber dalam webinar nasional yang diselenggarakan oleh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra, Denpasar, Jumat (19/6).

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Undiksha ini menilai, jika new normal diterapkan, terdapat sejumlah persoalan yang berpotensi muncul di sekolah. Seperti halnya fasilitas kesehatan dan fasilitas kenormalan yang belum memadai. Persoalan ini masih banyak yang membelit sekolah, termasuk di Bali. Selain itu pada kesiapan SDM sekolah. Menurutnya, ini akan memicu timbulnya masalah baru, berupa kegagalan dalam penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

Masalah lainnya, secara psikologis, sosial, dan keformalan, sebagian besar sekolah belum mampu memberikan kepastian perlindungan keselamatan dan kesehatan pada siswanya. Persoalan tersebut semakin kompleks ketika ditambah dengan masalah umum di sekolah berupa kesulitan membatasi anak untuk bermain dan bergaul dengan sesamanya selama mereka di sekolah, serta kemandirian yang sedang bertumbuh pada anak sulit dibendung untuk tidak bersosialisasi. “Ini berbagai persoalan yang berpotensi terjadi di sekolah dalam menghadapi new normal diterapkan,” jelasnya.

Meski ada potensi timbulnya berbagai persoalan, bukan berarti sekolah harus diam. Dalam menghadapi new normal, perlu diterapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 secara baku untuk seluruh warga sekolah maupun orangtua siswa yang sangat memungkinkan berinteraksi dengan lingkungan sekolah.

See also  127 Warga Banjar Abasan Desa Padangsambian Kelod Di-rapid Test, Satu Reaktif

Tidak kalah penting, penyiapan fasilitas penunjang. Dalam upaya menjaga kualitas pembelajaran, perlu ada penyesuaian pendekatan, model dan strategi pembelajaran termasuk materi ajarnya. “Hal-hal ini yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan dan keterlindungan siswa. Dalam menerapkannya perlu dukungan seluruh pihak,” pungkas Lasmawan. (MBP2)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *