Ketua DPRD Putu Parwata Fasilitasi Setiap Kegiatan Masyarakat Tanpa Perbedaan, Wujud Badung Sebagai Kota Pancasila
MANGUPURA – baliprawara.com
Kabupaten Badung sebagai kawasan heterogen, harus terus dibangun karakter masyarakat yang bersatu dalam perbedaan. Hal ini sejalan dengan semangat Badung sebagai Kabupaten Pancasila yang harus terus digelorakan di Gumi Keris ini.
Seperti yang disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung, Putu Parwata saat menerima audiensi sejumlah komponen masyarakat, Jumat 5 Januari 204 di ruang kerjanya. Sebagai Kabupaten Pancasila, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk terus menggelorakan semangat itu. Seperti yang disampaikan Bupati Giri Prasta, bahwa harus dibangun masyarakatnya, harus dibangun seluruh komponen masyarakat, untuk bersatu menuju kebaikan dan kebahagiaan.
“Semua komponen masyarakat agar bersatu untuk membuat kebaikan. Kami sebagai ketua DPRD di Badung, mendorong semua aktivitas masyarakat sehingga kebahagiaan itu bisa dirasakan masyarakat kabupaten badung,” katanya.
Sebagai wujud semangat untuk membuat kebaikan, selaku Ketua DPRD Badung, Putu Parwata yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung ini, menerima beberapa kelompok masyarakat tanpa membeda-bedakan. Pertama dari Sekaa Santhi Padang Luwih, yang akan melaksanakan kegiatan spiritual. Mereka datang untuk memohon kepada ketua DPRD, agar difasilitasi sarana dan prasarana untuk kepentingan kegiatan Sekaa Santhi, berupa Wireless dan kostum untuk kepentingan Sekaa Santi.
“Tentunya, apa yang bisa kita berikan, kamu pasti berikan yang terbaik untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat,” kata Politisi Asal Dalung, Kuta Utara.
Kemudian yang kedua, pihaknya menerima audiensi Pasaban Rsiwara Narawangsa Sri Narrya Damar- Kengeng Bali Nusantara, yang merupakan pangelingsir Ida Padanda, dari seluruh Badung. Tujuan kehadiran mereka adalah untuk melakukan tirta yatra ke Lombok.
“Tentunya yang namanya Sulinggih, Ida pangelingsir, Ratu Peranda, kita akan fasilitasi. Karena ini adalah yadnya yang kita berikan kepada ida pangelingsir ratu peranda,” ucapnya.
Ketiga audiensi dari komunitas Sada Suara yang akan menggelar lomba gender. Yang mana kegiatan seperti ini, baru pertama kali digelar di Badung. Tentu pihaknya di DPRD Badung, akan memfasilitasi tempat, sarana dan prasarana, makna dan minim, semuanya akan difasilitasi. Mengingat ini merupakan upaya untuk menghidupkan budaya bali yakni Gender.
Keempat, audiensi dari STT Yowana Eka Dharma, Banjar Adat Kwanji, Dalung. Pada audiensi ini, kelompok masyarakat ini kata dia, baik dari Dinas, Adat, maupun perumahan, kompak datang untuk memohon fasilitasi daripada kepentingan perumahan. Seperti lampu jalan, Cctv, alat pembersih, trotoarnisasi, poskamling dan lainnya. “Tentu yang suda masuk di program tahun 2024, akan kami dorong, yang belum diharapkan mereka untuk bersurat,” katanya menambahkan.
Terakhir, dari Aisyiyah Bandung, yang merupakan ibu-ibu umat Islam di Badung yang akan menggelar kegiatan di bulan januari ini. “Kami akan fasilitasi untuk diberikan tempat makan dan minum serta yang lainnya,” ujarnya. (MBP)