KIH Tabanan Didukung Yayasan Senyum Bali, Sukses Gelar Operasi Bibir Sumbing

 KIH Tabanan Didukung Yayasan Senyum Bali, Sukses Gelar Operasi Bibir Sumbing

Kegiatan sosial yang dilakukan RS Kasih Ibu Tabanan, bersama Yayasan Senyum Bali.

TABANAN – baliprawara.com

Rumah Sakit Kasih Ibu atau Kasih Ibu Hospital (KIH) Tabanan, yang beralamat di Jalan Flamboyan No. 9, Kampung Kodok, Dauh Peken, Tabanan, tak hanya  berinovasi untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Namun, dalam bidang sosial, KIH Tabanan juga sangat peduli dengan masyarakat kurang mampu, salah satunya bagi masyarakat yang mengalami kondisi bibir sumbing. 

Sebagai wujud tanggung jawab KIH Tabanan dalam bidang sosial, pada awal bulan Februari 2023, sukses menggelar Bakti Sosial (Baksos) operasi bibir sumbing. Yang mana, dalam kegiatan Baksos ini, KIH Tabanan didukung penuh oleh yayasan Senyum Bali dalam pembiayaan. Kegiatan ini juga serangkaian perayaan ulang tahun, pada 25 Februari 2023.

“Kami ada kerjasama dengan Yayasan Senyum Bali, bagaimana menjalankan fungsi KIH dalam bidang sosial. Yang mana RS juga memiliki peranan, kepedulian, awareness untuk masyarakat yang masih membutuhkan. Untuk itu kami pada bulan Februari telah melakukan baksos operasi bibir sumbing bersama Yayasan Senyum Bali,” kata Direktur KIH Tabanan, dr. Ni Gusti Ayu Made Sri Pujarini, S.Ked., Kamis 27 April 2023. 

Tim dokter bedah plastik yang mensukseskan kegiatan bakti sosial RS Kasih Ibu Tabanan bersama Yayasan Senyum Bali.

Kepedulian dalam bentuk dukungan untuk operasi bibir sumbing ini, dilakukan KIH Tabanan bersama Yayasan Senyum Bali dengan didukung oleh sejumlah dokter diantaranya, dr. Anak Agung Istri Yulan Permatasari, Sp.BP-RE., dr. I Gusti Hendra Sanjaya, Sp.BP-RE., dr. I Gusti Putu Manuaba, Sp.An-KIC. 

Kegiatan sosial ini dilakukan dilatarbelakangi karena masih banyaknya kasus bibir sumbing di masyarakat yang tidak tertangani. Bahkan ada yang sudah sampai dewasa tapi tidak mendapat penanganan. Tentu hal ini harus mendapatkan atensi salah satunya melalui edukasi ke masyarakat. “Ternyata, masih banyak kasus bibir sumbing di masyarakat, yang tidak dilaporkan,” ucapnya. 

See also  Menjadikan Zona Hijau, Tantangan Bagi Pemerintah dan Masyarakat Badung

Lebih lanjut dikatakan dr Sri Pujarini,kegiatan baksos  ini sudah digelar dengan sukses pada 11 Februari. pada kegiatan ini, ada sebanyak 10 pasien yang dioperasi, dari total 15 orang yang mendaftar. Tak hanya mendapat sambutan hangat dari para keluarga pasien. Kegiatan Baksos ini juga mendapat dukungan sangat baik dari Dinas Kesehatan Tabanan. “Sebelum.kegiatan kita sudah sempat menghadap Dinas Kesehatan. Bahkan dari dinas Kesehatan, sangat menyambut baik kegiatan ini,” ucapnya didampingi dr. Devi Handayani, Kepala Divisi Pelayanan Medis, Keperawatan KIH Tabanan.

Sementara itu, dr. Devi Handayani menyampaikan, banyak cerita menarik dari para pasien yang mengikuti operasi bibir dumping ini. Sebagian besar dari keluarga pasien ini,merasa sangat senang karena telah dibantu. Komentar dari para orang tua, mengaku senang ada acara seperti ini. Apalagi dari mereka bukan berasal dari keluarga mampu. “Dari seluruhnya, rata-rata berterima kasih kepada pihak Yayasan Senyum Bali yang sudah memfasilitasi program operasi bibir sumbing secara gratis. Keberadaan yayasan sangat membantu sekali, karena semua dicover dari yayasan,” ucapnya.

Untuk pasien yang dari jauh, yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Buleleng, ternyata semua akomodasi ditanggung, termasuk operasi tidak mengeluarkan biaya. Salah seorang orang tua pasien yang berasal dari Buleleng, sangat antusias untuk mengikuti operasi ini. “Bahkan untuk bisa sampai di KIH Tabanan, mereka rela naik kendaraan sendiri,” bebernya.

Perwakilan Yayasan Senyum Bali, Ni Made Sukadihati, menjelaskan, kalau Yayasan Senyum ini, merupakan lembaga non profit. Yang mana yayasan ini, benar-benar membantu masyarakat yang tidak mampu, yang mengalami bibir sumbing, celah langit, dan cacat wajah. Yayasan yang berdiri sejak tahun 2005 ini didirikan oleh Mary Northmore. Dengan masih banyaknya kasus bibir sumbing  di masyarakat yang belum terjamah, pihaknya kedepan berharap bisa menjangkau pasien di pelosok-pelosok. Pasalnya mereka perlu diedukasi, kalau bibir sumbing ini bisa dioperasi dan bisa dibantu. “Operasi bibir sumbing lebih baik dilakukan saat masih bayi. Karena kalau sudah sekolah, tentu mental mereka akan butuh edukasi,” ucapnya. (MBP1) 

See also  Dihadiri Presiden RI Jokowi, Astra Kembali Berpartisipasi dalam Gerakan Tanam Pohon Bersama

redaksi

Related post