KKN– PMM Unwar 2025 di Desa Sibang Kaja, Jadi Bukti Nyata Sinergi Membangun Kemandirian Desa

 KKN– PMM Unwar 2025 di Desa Sibang Kaja, Jadi Bukti Nyata Sinergi Membangun Kemandirian Desa

Kegiatan KKN– PMM Unwar 2025 di Desa Sibang Kaja. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com
Sebanyak 24 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN– PMM) Universitas Warmadewa (Unwar) 2025 di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, telah melaksanakan rangkaian kegiatan KKN dari tanggal 21 Juli sampai 25 Agustus 2025. Kegiatan ini mengusung semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, serta pembangunan desa.

Dalam pelaksanaannya, seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan tidak lepas dari kerjasama dan semangat kebersamaan. Kegiatan ini turut didukung penuh oleh Kepala Desa serta perangkat desa. Salah satu program yang dilakukan Mahasiswa KKN-PMM Unwar yakni melaksanakan program pembuatan tong sampah yang akan ditempatkan di masing-masing banjar dinas di Sibang Kaja.

Program ini lahir dari hasil observasi lapangan yang menemukan bahwa permasalahan utama di Desa Sibang Kaja adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan belum maksimalnya pengelolaan sampah rumah tangga.

Pembuatan tong sampah yang akan ditempatkan di masing-masing banjar dinas di  Sibang Kaja. (ist)

Kondisi tersebut bila dibiarkan, tentu akan berpotensi mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan warga. Melalui inisiatif mahasiswa KKN, tong sampah dibuat dengan rangka besi dan kawat sehingga lebih tahan lama untuk digunakan masyarakat. Nantinya, tong-tong sampah ini akan didistribusikan ke masing-masing banjar dinas agar masyarakat lebih mudah dalam membuang dan memilah sampah dengan bijak.

Perbekel Desa Sibang Kaja, Ni Nyoman Rai Sudani, S.H., menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa untuk lingkungan. Menurutnya, keberadaan tong sampah ini akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas ini dengan baik sehingga desa kita semakin bersih dan sehat,” ujarnya.

Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 3) yang menekankan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan. Melalui langkah sederhana namun nyata, mahasiswa KKN bersama masyarakat berupaya menciptakan Desa Sibang Kaja yang lebih nyaman, sehat, dan berwawasan lingkungan.

See also  Peluncuran Tiga Buku Prof. IBG Yudha Triguna, Ritus Memperkuat Solidaritas Kolektif

Selain itu, Mahasiswa KKN Universitas Warmadewa Dorong Branding dan Digitalisasi Ekowisata Desa Sibang Kaja. Dalam hal ini, Mahasiswa KKN melaksanakan program Branding dan Digitalisasi Ekowisata di Desa Sibang Kaja. Program ini bertujuan memperkenalkan potensi wisata alam dan budaya Desa Sibang Kaja ke masyarakat luas melalui pendekatan digital. Yakni membantu mempromosikan potensi desa melalui konten digital yang menonjolkan identitas desa sebagai kawasan ekowisata. Sehingga dengan hal ini akan mengundang lebih banyak wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke Desa Sibang Kaja.

KKN– PMM Unwar 2025 di Desa Sibang Kaja. (ist)

Ketua tim KKN I Komang Ardhika Gunawan, menjelaskan bahwa branding ekowisata ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya tarik wisata desa. “Dengan adanya identitas visual dan pemanfaatan media digital, Desa Sibang Kaja akan lebih dikenal sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat melalui sektor pariwisata berkelanjutan,” ujarnya.

Upaya ini juga mendapat sambutan positif dari Perbekel Desa SibangKaja. Yang mana, kehadiran digital branding ini tentu akan membantu desa bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Bali, sekaligus menjaga kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN ini menjadi bukti nyata sinergi dalam membangun kemandirian desa. Kegiatan ini akan membantu desa bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Bali, sekaligus menjaga kearifan lokal dan kelestarian lingkungan. (MBP)

 

redaksi

Related post