KLH Berikan Penghargaan Kalpataru Lestari, 45 Tahun Jejak Inspiratif Pejuang Lingkungan Indonesia

 KLH Berikan Penghargaan Kalpataru Lestari, 45 Tahun Jejak Inspiratif Pejuang Lingkungan Indonesia

Penyerahan penghargaan Kalpataru Lestari kepada Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari, dan Desa Adat Penglipuran.

MANGUPURA – baliprawara.com
Puncak peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025, dipusatkan di kawasan Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis 5 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 10 ribu peserta, baik dari unsur TNI, Polri, Instansi Pemerintah, Pelajar, Mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Kegiatan ini juga menjadi hari spesial bagi para pejuang lingkungan. Yang mana pada peringatan kali ini, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), juga menyerahkan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pahlawan lingkungan, yang selama ini telah konsisten melakukan aksi lingkungan.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq yang menyerahkan langsung penghargaan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada para penerima Kalpataru Lestari. Mereka ini kata dia, merupakan pejuang lingkungan terpilih dari para pemenang Kalpataru dari periode 1980-2024.

Kalpataru pertama kali dianugerahkan pada tahun 1980 sebagai bentuk pengakuan tertinggi negara bagi mereka yang berjuang menjaga lingkungan hidup. Namun seiring
perjalanan waktu, Kalpataru bukan sekadar penghargaan, melainkan telah menjadi roh perjuangan ekologis bangsa ini. Sebuah nilai, sebuah komitmen, dan sebuah gerakan.

Melalui peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Menteri Hanif menggaungkan momen tersebut untuk menjadi panggilan moral dan seruan aksi kolektif serta penyadaran bersama, terutama dalam menanggulangi polusi dari sampah plastik yang menjadi sorotan dalam peringatan tahun ini, dengan tema “Hentikan Polusi Plastik”.

Berikut adalah 12 penerima Apresiasi Kalpataru Lestari 2025:
1. Paris Sembiring (Sumatera Utara)
2. LSM Bahtera Melayu Bengkalis (Riau)
3. Sadiman (Jawa Tengah)
4. Oday Kodariyah (Jawa Barat)
5. Desa Adat Penglipuran (Bali)
6. TGH. Hasanain Juaini, Lc, MH (NTB)
7. Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari (Bali)
8. Hamzah (Kalimantan Selatan)
9. Komunitas Dayak Iban Menua Sungai Utik (Kalimantan Barat)
10. Herman Sasia (Sulawesi Tengah)
11. Kelompok Isyo Hill’s Rhepang Muaif (Papua)
12. Timotius Hindom (Papua Barat)

See also  Pjs. Bupati Lihadnyana Ajak Jaga dan Selamatkan Aset Pemerintah

Apresiasi Kalpataru Lestari ini diberikan kepada mereka yang konsisten melaksanakan kegiatan utama pelestarian, mengembangkan dan mereplikasi pendekatan lokal, membangun jejaring kolaborasi, membina generasi penerus, serta berinovasi meski dalam keterbatasan. Penilaian dilakukan oleh tim pertimbangan independen yang terdiri dari pakar lingkungan, akademisi, dan perwakilan KLH/BPLH, dengan dukungan data dari Dinas Lingkungan Hidup di berbagai daerah dan penelusuran jejak digital. (MBP)

 

redaksi

Related post