Komitmen dan Dukungan Seluruh Elemen Masyarakat, Penting untuk Keberhasilan Pengelolaan Sampah di Bali

 Komitmen dan Dukungan Seluruh Elemen Masyarakat, Penting untuk Keberhasilan Pengelolaan Sampah di Bali

Kondisi tumpukan sampah di salah satu tempat pembuangan di Denpasar.

DENPASAR – baliprawara.com

Komitmen bersama secara konkrit, holistik dan serentak dalam pengelolaan sampah dari hulu sampai ke hilir, sangat dibutuhkan. Dimulai dari mengolah dan memilah sampah dari sumbernya, serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Bali.

Hal itu menjadi penting dilakukan karena belum optimalnya pengelolaan sampah pada fasilitas Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Sehingga hal itu berdampak pada penanganan sampah yang pada akhirnya menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Seperti diketahui bersama, keberadaan TPA yang tersebar di Kabupaten/Kota se-Bali, juga mengalami kendala akibat kelebihan kapasitas atau overload. Sementara, untuk membangun TPA baru, sangat sulit terlaksana karena dibutuhkan kajian dan lahan yang luas serta, sering terjadi penolakan dari masyarakat sekitar.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2023, kondisi timbulan sampah di Provinsi Bali mencapai sebanyak 3.367 ton/hari. Untuk persentase sampah terkelola, mencapai 75,94%, yang mana, sebagian besar sampah ternyata masih diangkut ke TPA dengan persentase 61,41%.

Sedangkan, untuk fasilitas pengelolaan sampah berbasis sumber yang telah terbangun, yakni 278 unit TPS3R yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, dan juga 7 unit TPST di empat Kabupaten/Kota.

Namun demikian, ternyata pengelolaan sampah di Bali, belum dapat dilaksanakan dengan optimal dikarenakan belum terbangunnya kesadaran pemilahan sampah dari sumber. “Ha ini membebani operasional fasilitas pengolahan sampah. Kunci keberhasilannya adalah adanya partisipasi aktif masyarakat dengan melakukan pengurangan timbulan sampah dan pemilahan sampah,” kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah, saat Koordinasi Pengelolaan Sampah di Bali, yang digelar di Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Senin 6 Mei 2024.

See also  Ringankan Beban Sesama Pekerja Pariwisata, Komunitas Retro Santuy Gelar Aksi Sosial

Di tiap setiap daerah menurut Koordinator Harian Stranas PK, Komisi Pemberantasan Korupsi, Aminudin, terkait sampah sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar, apabila hal itu bisa dikelola dengan tepat. Bahkan keberadaan sampah, bisa menjadi sumber pendapatan daerah, jika dikelola dengan baik dan efisien. “Tentunya, dengan pengelolaan yang tepat, tidak saja dapat mengatasi permasalahan sampah, namun di sisi lain juga dapat bernilai ekonomis,” kata Aminudin.

Untuk itulah, pihaknya dari KPK hadir untuk mempertemukan dan memfasilitasi antara Pemda dengan BUMN, seperti PLN. Dengan harapan bisa terjalin kerjasama saling menguntungkan kedua pihak dengan pengelolaan yang transparan.

Kegiatan ini, turut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali, I Made Teja, jajaran DKLH  Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali. Direktur Pengembangan Biomassa PT. PLN EPI, Antonius Aris, Bisnis Development Manager PT. Semen Indonesia Tbk, Ita Sadono. (MBP)

 

redaksi

Related post