Kontes Anjing Kintamani, Meriahkan Rangkaian HUT Bangli Ke 819

 Kontes Anjing Kintamani, Meriahkan Rangkaian HUT Bangli Ke 819

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, saat membuka Kontes Anjing Kintamani, Sabtu 6 Mei 2023, di Alun-alun kota Bangli.

BANGLI – baliprawara.com

Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, menggelar Kontes Anjing Kintamani, Sabtu 6 Mei 2023, di Alun-alun kota Bangli. Kontes Anjing Kintamani ini digelar serangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bangli ke 819, dan dalam rangka menjaga kelestarian anjing kintamani yang sudah diakui dunia, yang telah diakui sebagai Anjing Ras Dunia oleh Federation Cynologique Internationale (FCI). Apalagi juga sudah tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 2 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kawasan Pelestarian Pemurnian Anjing Kintamani Bali.

Kontes anjing Kintamani ini, dibuka secara resmi oleh Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, serta dihadiri oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Anggota DPR RI I Nyoman Parta, Anggota DPRD Provinsi Bali I Nyoman Budiutama, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, Unsur Forkompinda, Pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Bangli, Pimpinan BUMD serta undangan lainnya.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, menyampaikan, kontes anjing merupakan ajang yang sangat penting sebagai media untuk meningkatkan kualitas disamping sebagai wahana informasi dan komunikasi bagi para komunitas, masyarakat dan pemerintah. Oleh sebab itu kegiatan ini memiliki nilai positif dan ekonomis. Pihaknya berharap mudah-mudahan dapat menggugah masyarakat khususnya para penggemar anjing kintamani bali, agar lebih menyayangi anjing kintamani seperti layaknya anjing ras lain, mengingat anjing kintamani jika dipelihara dengan perawatan yang baik akan mampu menunjukkan intelegensi dan penampilan yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya.

Sedana Arta menjelaskan, Anjing Kintamani Bali pada tanggal 23 Februari 2012 diakui keberadaannya di tingkat asia oleh  Asian Canel Union (AKU). Berikutnya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli dikuatkan dengan ditetapkan perda nomor 04 tahun 2015 tentang perubahan atas perda nomor 02 tahun 2010 tentang kawasan pelestarian anjing Kintamani Bali. Dimana pada perda nomor 04 tahun 2015, adanya pengakuan terhadap 3 jenis warna dan campurannya pada anjing kintamani, yaitu  warna putih, hitam, coklat dan anggrek, serta pengembangan kawasan pelestarian menjadi desa Sukawana, Siakin dan Pinggan.

See also  Bawakan “Lelawat” Ajaran Adiluhung Masa Silam, Taman Penasar Duta Gianyar Tampil Menghibur

Berikutnya pada bulan september 2019, anjing Kintamani Bali mendapat pengakuan sebagai anjing ras dunia dari Federation Cynologique Internationale (FCI). Guna mendapatkan pengakuan yang definitif dari FCI di tahun 2029. “Kita harus bahu membahu dan serius memberikan perhatian sehingga pengakuan tersebut dapat kita raih,” ucapnya.

Dengan diakuinya keberadaan anjing kintamani secara internasional, Bupati Bangli berharap, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangli, terutama di habitat asli anjing kintamani dan juga para breeder anjing kintamani Bali di Kabupaten Bangli.

Tantangan terhadap pengembangan anjing kintamani Bali bukan saja karena jumlah kennel pembudidaya yang masih terbatas, juga dipengaruhi rendahnya minat masyarakat untuk memelihara anjing kintamani. “Oleh sebab itu saya mengajak masyarakat untuk senantiasa memelihara anjing terlebih anjing kintamani dengan baik dan benar. Sehingga kesehatan dan kesejahteraan anjing dapat terjaga dengan baik,” harapnya 

Pemerintah Kabupaten Bangli senantiasa mendukung dalam berbagai kegiatan kontes anjing kintamani secara periodik baik dalam event daerah, nasional maupun berskala international, dengan harapan berkembangnya pemurnian trah anjing kintamani sebagai aset Bangli.

“Dengan terselenggaranya kontes anjing kintamani  ini, besar harapan saya agar dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap keberadaan anjing kintamani di masa mendatang,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian  Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma dalam laporannya menyampaikan, keberadaan anjing kintamani merupakan salah satu unsur biodiversitas yang menjadi salah satu pendukung dari batur unesco global geopark network. Trah anjing kintamani juga telah mendapat pengakuan sebagai anjing ras dunia dari  Federation Cynologique Internationale (FCI) yaitu organisasi internasional yang membawahi induk organisasi anjing trah seluruh dunia yang bermarkas di Thuin Belgia. Dengan demikian, maka anjing kintamani sudah bisa disejajarkan dengan trah anjing yang lain, seperti: buldog, pitbull, shihtzu, siberian husky, dalmatian dan chihuahua.

See also  Pembangunan Jalan Lingkar Selatan, PUPR Lanjut Bahas Trase Pecatu dan Jimbaran

Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Kabupaten Bangli juga telah memberikan perhatian besar  terhadap keberadaan anjing kintamani ini, dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 04 Tahun 2015, tentang kawasan pemurnian anjing kintamani bali, dimana desa sukawana, desa siakin dan desa pinggan ditetapkan sebagai desa kawasan pelestarian. Demikian juga dengan diselenggarakannya kontes kali ini juga merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pelestarian anjing kintamani.

Kontes anjing kintamani digelar setiap tahun, dilakukan terakhir tahun 2022 dan kontes hari ini merupakan kontes ketiga dalam kepemimpinan Bangli Era Baru. Maksud dan tujuan diadakannya kontes ini adalah untuk menjamin kelangsungan pemuliabiakan anjing kintamani dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap anjing kintamani sebagai anjing kesayangan, yang pada gilirannya kita harapkan bisa menjadi komoditas ekonomi yang dapat diperdagangkan. 

Dalam kontes kali ini, terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu kategori Baby (3-6 bulan), Puppy a (6-9 bulan), Puppy b (9-12 bulan), Junior (09-18 bulan), Intermediate (15-24 bulan), Champion (15 bulan keatas), Veteran (8 tahun keatas). Dengan warna yang dilombakan Putih spesifik, Hitam, Coklat (bang bungkem), Brindle (anggrek), dari jenis kelamin jantan dan betina. Dengan peserta berasal dari Bali dan luar pulau Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post