Kunjungan Wisman Diprediksi Turun Tahun 2023, Ini Kata Kadispar Bali
DENPASAR – baliprawara.com
Data kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali, sejak mulai dibuka kembali kunjungan wisata ke Bali pada 7 Maret 2022, kini mencapai rata rata 9000-10.000 per hari, dengan 24 maskapai penerbangan. Kalau dilihat secara keseluruhan, tentu saat ini pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) terus meningkat.
Melihat tren pertumbuhan ini, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, optimis kalau kunjungan wisman masih tinggi. Bali kata dia, kini sudah mulai menggeliat, pasca 2,5 tahun mati suri akibat Pandemi Covid-19.
Kembali menggeliatnya sektor pariwisata ini menurutnya, bisa dilihat dari tingkat hunian kamar hotel secara rata rata di Bali, mencapai lebih dari 60 persen. Sementara, untuk di kawasan Nusa Dua, tingkat hunian hotel sudah mencapai 80 persen. Sedangkan, untuk Ubud dan Sanur, mencapai 75 dan 80 persen. “Bali kini sudah menggeliat,” katanya saat ditemui, di Denpasar, Jumat 7 Oktober 2022.
Namun demikian, dengan adanya kondisi global yang masih tidak menentu saat ini, sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memprediksi kalau tingkat kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2023, akan turun. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi global dan juga tingginya harga tiket pesawat.
Terkait hal itu, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan, bila melihat tahun 2023, yang dikatakan akan terjadi resesi, dan kondisi global, tentu dampak itu pasti ada. Namun demikian, dirinya mengatakan akan mengantisipasi dengan mengoptimalkan kembali potensi wisatawan nusantara, dan menggencarkan potensi Wellness Tourism salah satunya Ethnowellness Nusantara.
Ini kata dia menjadi penting, apalagi Bali telah ditetapkan sebagai destinasi yang memberikan rasa happy. Tentu orang yang berlibur ke Bali sangat membutuhkan hal itu, yakni happy, yaman, dan sehat. “Potensi wisata nusantara akan digenjot, termasuk Ethnowellness. Bali akan menjadi HUB-nya untuk Wellness Tourism,” ucapnya. (MBP1)