Kurangi Kemacetan, Gate Masuk DTW Uluwatu Dirancang 5 Lajur

 Kurangi Kemacetan, Gate Masuk DTW Uluwatu Dirancang 5 Lajur

Suasana rapat bersama dengan konsultan, terkait penataan DTW Uluwatu, Minggu 26 November 2023.

MANGUPURA – baliprawara.com

Penataan kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) kawasan luar Pura Uluwatu, terus difinalisasi sebelum dimulainya pekerjaan yang ditarget mulai di tahun 2024. Terkait penyesuaian-penyesuaian bangunan yang dibutuhkan, kembali dibahas pada rapat bersama dengan konsultan DTW, Minggu 26 November 2023.

Ditemui usai pertemuan, Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta, mengatakan, rapat Ini dilakukan untuk membahas penetapan terkait penataan di area DTW. Yang mana untuk lahan parkir kendaraan yang baru disiapkan seluas 2 hektar, kini ada tambahan lagi 1 hektar di selatan kantor DTW. Sehingga total ada sekitar 3 hektar lahan parkir milik desa adat, yang akan dikembangkan. “Dengan adanya tambahan 1 hektar lahan untuk parkir ini, maka harus disesuaikan lagi posisi dan penataannya,” katanya, didampingi Penyarikan Desa Adat Pecatu, I Nyoman Sujendra, SPd., MM.

Dalam rapat ini, dibahas terkait penambahan penambahan apa yang menjadi kebutuhan di DTW. Termasuk juga penanganan kemacetan saat jam-jam tertentu menuju kawasan DTW. 

Lebih lanjut kata Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung ini menuturkan, untuk gate masuk yang dirancang, akan ada perubahan dari kondisi sebelumnya. Yang mana, gate yang baru nantinya akan mundur sekitar 60 meter ke sebelah kiri dari akses masuk yang ada saat ini . Setelah gate itu kata dia nanti akan ada meeting point, rest area, tempat bermain anak, parkir bus dan mobil kecil, sepeda motor. Untuk parkir, diusulkan agar dibuat bertingkat, namun tetap tidak merusak estetika. 

“Khusus untuk parkir sepeda motor kami beri masukan, karena disini ada hewan monyet, maka diusulkan seperti di bandara, yakni ada lantai 1, ada basement. Termasuk juga untuk mobil akan disiapkan parkir bertingkat, sehingga tidak merusak estetika. Kita sarankan seperti itu agar memaksimalkan lahan yang ada,” ucapnya.

See also  Seribu Orang Perwakilan dari 137 Negara, Akan Berkumpul di Bali Maret Mendatang
Pengecekan lokasi terkait penataan DTW Uluwatu, Minggu 26 November 2023.

Terkait gate masuk yang disiapkan, akan ada sebanyak 5 lajur, dengan rincian, 3 lajur untuk kendaraan besar dan mobil, 1 lajur untuk sepeda motor, dan 1 untuk lajur khusus atau jalur VIP maupun emergency. Di 3 lajur yang dimaksud, nantinya bisa dilalui 1  bus dan kendaraan. “Untuk lajur khusu dimaksud, nantinya disiapkan untuk sulinggih atau untuk kegiatan upacara. Sehingga tidak bercampur dengan kendaraan di lajur yang umum,” katanya menyampaikan.

Untuk gate masuk yang baru, akan dibangun mundur kira-kira 60 meter dari lokasi gerbang masuk saat ini.  sehingga tidak menimbulkan kemacetan di akses masuk. Sedangkan, untuk jalur masuk yang ada saat ini, nantinya akan disiapkan khusus untuk pintu keluar saja. 

Terkait penataan di kawasan akan berubah dibandingkan kondisi saat ini. Termasuk warung-warung atau kios yang ada saat ini akan disesuaikan posisinya. Yang mana nanti para pengunjung akan diarahkan untuk melintasi di warung-warung yang sudah ditata nanti. Selain itu, akan dibangun pos layana tiket khusus. Sehingga, begitu pengunjung turun dari kendaraan, mereka akan langsung tiba di tempat tiket.

Sementara, untuk proses penataan, bangunan yang ada di dekat parkir saat ini, akan diratakan dulu sebelum nantinya dibangun yang baru. Sehingga akan meningkatkan kenyamanan pengunjung. Sedangkan, untuk meeting point, jika memungkinkan akan digunakan wantilan yang ada saat ini, sehingga travel-travel yang membawa tamu, akan dipermudah saat menunggu. 

Untuk pelaksanaanya, sesuai DED, sudah masuk di anggaran perubahan. Ia berharap mudah-mudahan penataan ini bisa dikerjakan tahun 2024. Untuk kebutuhan air, akan disiapkan ground tank untuk menampung air. Karena kata dia, kebutuhan terkait air  di kawasan, cukup tinggi. Selain penataan parkir dan kios-kios di depan, penataan juga akan menyasar tembok penyengker yang ada di atas tebing kapur, kecuali penanganan keretakan tebing uluwatu. 

See also  Perkuat Kerjasama, Department of Asia Africa and Mediterranean Studies University of Naples L'Orientale Italia Sambangi FIB Unud

Ia juga mengusulkan, untuk utilitas seperti kabel-kabel yang masih terpasang di atas, akan diarahkan untuk dipasang di bawah dengan konsep terpadu. Karena kabel yang bergelantungan saat ini, kondisinya kurang menarik dipandang. Apalagi di kawasan ini ada banyak hewan monyet, tentu dikhawatirkan kabel kabel ini bisa digelantungi monyet yang bisa membahayakan. (MBP)

 

redaksi

Related post