Kwarda Bali Ikut Ambil Bagian pada JOTA-JOTI Nasional dan Internasional Pramuka

DENPASAR – baliprawara.com
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan Jamboree On The Air (Jota) Nasional Ke – 83, Jamboree On The Internet (JOTI) Nasional Ke – 41 serta berpartisipasi pada 63th International Jamboree On The Air (JOTA) 24th International Jamboree On The Internet (JOTI) Tahun 2020. Dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari mulai Jumat 16 sampai dengan Minggu 18 Oktober 2020, Kwarda Bali pun ikut ambil andil dalam kegiatan JOTA-JOTI.
Menurut Sangga Kerja Kegiatan yang juga Dewan Kerja Daerah Kwarda Bali, Pande Try Radha Dewi mengatakan, untuk koordinasi dengan Kwarcab, pihaknya telah memberikan surat edaran ke seluruh cabang. Selain itu, pihaknya kini juga tengah menjalin kerjasama dengan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Provinsi Bali.
“Dari pengalaman sebelumnya, peminat Joti lebih banyak, karena akses internet mudah didapat. Namun, untuk peserta Jota selama ini masih relatif sedikit, karena kendala peralatan radio amatir yang langka dan jarang dimiliki,” kata Pande Radha disela pembukaan kegiatan, di Gedung Kwarda Bali, Jumat (16/10).
Ketua Kwarda Bali I Made Rentin mengatakan, Jamboree On The Air (JOTA) and Jamboree In The Internet (JOTI) merupakan salah satu wadah yang tepat dalam rangka membekali anggota Gerakan Pramuka agar siap menghadapi perkembangan abad 21 dalam era industri 4.0. “Saya berharap tidak hanya menjadi satu rutinitas belaka, namun diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anggota Pramuka untuk mempererat hubungan keluarga dan melangkahkan kaki bersama-sama menuju perubahan yang lebih baik,” Kata Made Rentin.
Dalam pelaksanaannya, peserta akan dapat saling berkomunikasi melalui media radio dan internet. Pada dasarnya banyak kelebihan bagi peserta JOTA-JOTI, misalnya, dalam hal komunikasi, peserta dapat berdiskusi secara langsung setiap hari selama pelaksanaan dengan tema yang berbeda bersama seluruh pramuka se-Asia Pasifik yang bergabung. Sehingga, jaringan dapat diperluas dan perkembangan info kepramukaan tentunya akan dapat diketahui dengan cepat. (MBP)